SEMARTARA, Kota Tangerang (1/1) – Memasuki usia ke-25 diawal tahun 2018, Kota Tangerang diharapkan semakin maju, sejahtera, serta peran masyarakat yang terus meningkat untuk pembangunan. Hal itu diungkapkan Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah pada momentum perayaan Tahun Baru di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Minggu (31/12) malam.
“Diawal tahun 2018, kami berharap kota Tangerang semakin maju, masyarakatnya semakin sejahtera dan peran masyarakat juga semakin meningkat,” kata Arief.
Dirinya juga menyinggung soal pentingnya peran masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir pada musim penghujan yang datang.
“Apalagi kondisi cuaca diawal tahun ini, masyarakat harus bisa menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan membuat sumur-sumur resapan,” ujarnya kepada wartawan.
“Yang terpenting mudah-mudahan kita bisa semakin bangga dan semangat untuk membangun Kota Tangerang,” imbuhnya.
Pantauan Semartara.com, ribuan warga memadati kegiatan yang diawali dengan Tabligh Akbar di Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang. Kegiatan tersebut juga menyuguhkan pemutaran film pendek karya sineas muda asal Kota Tangerang sebagai Pemenang Festival Visual Kota Tangerang 2017 diantaranya yakni film dengan judul “Kulantunkan Ar-Rahman” yang menjadi juara pertama kategori pelajar dan mahasiswa, serta film “Asa” yang menjadi juara kategori umum dan wartawan.
Kegiatan semakin meriah dengan beberapa rangkaian acara seperti kesenian tradisional khas betawi yakni Lenong Betawi yang dimainkan anak-anak Cempaka asal Kecamatan Pinang Kota Tangerang.
Sejumlah warga pun merasa terhibur, salah satunya Kiki (31) asal Kecamatan Batuceper Kota Tangerang. Awalnya ia mengaku kesulitan memasuki lokasi tempat kegiatan berlangsung. Pasalnya, banyak warga berdatangan dengan menggunakan sepeda motor dan mobil diwaktu bersamaan karena tak ingin kehilangan momentum tersebut.
“Iya wajar bang kalo tahun baru begini mah, dimana-mana juga macet, saya juga hampir satu jam macet-macetan di area Puspem,” kata Kiki, dengan logat Betawinya.
“Tapi kita merasa terhibur walaupun desak-desakan, daripada keluar kota, palingan cuma buang-buang bensin dan waktu,” pungkas dia ditemani tiga rekannya. (Helmi)