Karena itu, sambung Supandi, dirinya akan tetap melakukan aksi sampai ada nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (Mou) dengan pihak BTN.
“Apabila aksi ini tidak didengar, Kami akan menempuh jalur hukum,” papar Supandi yang mengaku sudah punya kuasa hukum.
Begitupula dengan Cecep warga lainnya. Bahkan ia mengaku pernah didatangi seseorang yang mengaku sebagai pengacara pengembang perumahan tersebut untuk meminta uang sebesar Rp15 juta apabila ingin mendapatkan sertifikat rumahnya.
“Nggak tanggung-tanggung, mereka minta 15 juta untuk satu sertifikat. Ancamannya, ya, gitu kalau nggak ngurus sama mereka sertifikat tidak akan diberikan,” Ucap Cecep.
Sementara itu, Kuasa Hukum warga, Trisnur Triyanto menjelaskan, dirinya telah melakukan audiensi dengan Direksi BTN Cabang Cikokol. Hasilnya, kata dia, sertifikat warga sedang diproses, tetapi pihak BTN belum bisa memberikan kepastian realisasinya.
Selanjutnya, sambung Trisnur, dirinya bersama pihak BTN akan mendatangi pengembang perumahan (PT Nuansa Graha Cipta). Tujuannya, mendesak pengembang agar segera menyerahkan surat kepemilikan rumah yang sudah lunas. (Kahfi/Tri)
