Sosialisai 4 Pilar, Ananta Wahana: Milenial Tak Tahu Kiprah Soekarno

Ananta Wahana Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan

Jakarta, Semartara.News – Anggota DPR/MPR RI, Ananta Wahana, menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada Komunitas Wartawan Tangerang, di Kawasan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (3/10/2020).

Politisi dapil Banten III tersebut menceritakan sosok pendiri bangsa Indonesia, Soekarno kepada generasi millenial. Menurut Ananta, generasi millenial saat ini banyak yang tak mengenal secara literasi bagaimana kiprah Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Padahal, di sejumlah negara, nama sosok Bapak Bangsa ini banyak dikenal secara luas bahkan di beberapa negara sosok Bung Karno diabadikan menjadi monumen kenegaraan.

“Indonesia saat di bawah kepemimpinan Bung Karno, banyak dipertimbangkan oleh negara lain. Namanya juga banyak diabadikan di beberapa jalan negara-negara yang memang menghormati beliau secara pemikiran maupun inspirasinya,” kata Ananta.

Secara ideologis lanjut anggota Komisi VI DPR RI itu, meskipun Bung Karno dikenal sebagai nasionalis, akan tetapi Bapak Bangsa ini banyak terinspirasi dengan sejumlah pemikiran-pemikiran tokoh Islam dalam perjuangannya. Bahkan menurut Ananta hingga akhir hayatnya, sosok dwi tunggal bersama Moch. Hatta tersebut selalu dihormati oleh sejumlah kalangan baik dari golongan kanan, golongan kiri hingga golongan nasionalis.

“Sebelum meninggal, Bung Karno bilang, saya ingin dimakamkan dengan bendera Muhammadiyah di liang kubur saya. Tapi, Bung Karno juga dapat penghargaan tertinggi dari Nahdlatul Ulama. Ini tentu menjadi salah satu kharismanya bagaimana beliau bisa diberi penghargaan tertinggi oleh dua organisasi Islam terbesar di Indonesia,” ujar Ananta.

“Bahkan waktu itu, Bung Karno pernah diundang ke Uni Soviet (yang saat ini menjadi Rusia) tapi syaratnya temukan dulu makam Imam Bukhori, dan itu dituruti sama Uni Soviet. Makanya, kalau PDI-Perjuangan dianggap anti Islam itu keliru, wong Bung Karno pernah dapat penghargaan tertinggi dari negara-negara Arab,” tuturnya menambahkan.

Terkait posisi generasi millenial saat ini, Ananta menilai pemahaman terkait Empat Pilar Kebangsaan harus dikuatkan untuk kelompok-kelompok muda tersebut. Selain menjadi generasi penerus bangsa, kaum millenial tentunya harus punya bekal mengenai pemahaman asli dari bangsanya tersebut untuk bekal kehidupannya ke depan.

“Pendidikan Pancasila dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk kelompok millenial ini tentunya jangan hanya diajarkan di sekolah-sekolah saja. Tapi juga seyogyanya harus diiringi dalam kehidupan sehari-harinya,” ucap Ananta.

Ia pun berharap generasi millenial bisa menjadi garda terdepan dalam menguatkan identitas Bangsa Indonesia tersebut. Terlebih, dalam gempuran perkembangan teknologi dan media sosial, tantangan kaum muda ini kedepannya akan lebih semakin dinamis.

“Empat Pilar Kebangsaan ini tentunya perlu dijelaskan kepada masyarakat secara tuntas, karena sekarang pertempuran ideologi dari negara-negara lain sudah sekarang masuk di lini-lini kehidupan kita. Harapannya tentu kelestarian bangsa ini bisa terus berlangsung sampai anak cucu kita,” pungkasnya.

Sementara ketua panitia Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Fajar Aditya menjelaskan, kegiatan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Kegiatan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ia berharap, sosialisasi Empat Pilar bisa memberikan wawasan kepada masyarakat tentang empat pilar, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang Undang Dasar 1945.

“Dan, kita lihat hari ini, ternyata banyak hal yang kita belum tahu terungkap di kegiatan ini. Seperti soal pemikiran Bung Karno tentang Islam dan Pancasila,” pungkasnya. (Agung).

Tinggalkan Balasan