Karena itu, Ananta menekankan setiap kader harus mampu menjalankan fungsinya sebagai kader partai pelopor yang berideologi Pancasila, menjalankan revolusi mental, menjabarkan Trisakti.
“Juga memahami metoda berpikir Bung Karno, mampu melakukan analisa sosial, paham benar AD/ART dan menjalankan program partai dengan lebih produktif untuk menyelesaikan problema rakyat”, ujarnya.
Harus Memiliki Moral Pancasila
Ananta juga memaparkan, bahwa Pancasila yang digali Bung Karno yang dipidatokan dalam sidang BPUPK pada 1 Juni 1945 yang telah diterima sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa, harus diamalkan oleh Pemimpin sebagai Moral Negara dan Warga Bangsa sebagai Moral Individu.
Oleh karena itu, menurut Ananta, kader partai yang nantinya menjadi pemimpin dan turut dalam penyelenggaraan negara harus memiliki moral Pancasila.
“Pancasila sebagai peradaban bangsa kita, harus menjadi landasan moral bagi individu maupun negara. Sehingga kader partai yang tengah kita tata dan gembleng ini, harus jadi pemimpin yang berkelas, bebas dari perilaku korupsi, dan harus dekat serta mencintai rakyatnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Ananta, kader partai PDI Perjuangan dengan pendidikan ini juga harus bisa jadi panutan, rajin turun ke bawah dan memberikan contoh yang baik.
“Pandemi ini belum berakhir, dampaknya cukup panjang. Memberi pelajaran kita untuk lebih inovatif, kreatif dan terus hadir di tengah rakyat. PDI Perjuangan terus berjuang, memantapkan 5 Mantap yaitu ideologi, organisasi, program, kader, sumber daya,” ungkapnya.
