Wisata  

Seruput Kopi Kelir di Warung Makan Bawang Putih

Suasana Warung Makan Bawang Putih yang terletak di kaki bukit.

SEMARTARA – Jika menempuh perjalanan dari Yogyakarta menuju Semarang atau sebaliknya, rasanya kurang lengkap jika tidak menikmati yang satu ini, yaitu kopi kelir.

Kopi kelir adalah jenis Arabica Robusta Excelsa atau Kopi Lanang kopi hasil pertanian masyarakat di sekitar Gunung Kelir, tepatnya warga Desa Sirap, Kecamatan Desa Jambu, Kabupaten Semarang. Kopi kelir mulai populer setelah ikut dalam kontes kopi Nasional.

Nah, salah satu tempat yang paling cocok untuk menikmati mantapnya kopi kelir ini adalah di Rumah Makan Bawang Putih di Jalan Raya Semarang-Magelang, Km 40 Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

Lokasinya berada tepat di pinggir jalan raya. Dari depan, Rumah Makan Bawang Putih ini nampak biasa saya. Namun ketika masuk ke dalam, tepatnya diruang paling belakang, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam perbukitan nan hijau, sejuk dan menawan. Suara gemercik air dari parit yang terletak di bawah rumah makan ini, menambah suasana asri dengan udara sejuk perbukitan.

Nampak kursi warna-warni tertata rapi dengan nuansa moderen. Terdapat juga bangku-bangku lesehan yang berjejer rapi, dan cocok untuk bersantai dengan keluarga dan orang terdekat untuk menikmati kopi khas Kabupaten Semarang, yang juga menjadi komuditas nggulan daerah tersebut.

Ketua Kelompok Tani Manunggal VI, Hadi Suprapto, menjelaskan bahwa biji kopi dari Gunung Kelir yang dibudidayakan kelompoknya memang punya ciri khas tersendiri.

“Kopi Gunung Kelir memiliki aroma moka yang khas dan tidak ditemukan pada biji kopi yang lain. Aroma ini ternyata disukai para penikmat kopi di luar negeri,” terangnya.

Biji kopi yang saat ini banyak dikirim ke Korea Selatan. Sebelum Korea Selatan, kata Hadi, penikmat kopi dari Singapura dan Jepang telah lebih dulu menikmati aroma moka khas kopi Gunung Kelir ini. Yang tentu saja, itu semua merupakan komoditas bermutu tinggi alias termasuk grade I, dengan kadar air antara 10-13 persen dan persentase kotoran yang hanya setengah persen. (Widi)

Tinggalkan Balasan