SEMARTARA, Serang (19/11) – Ribuan jawara dan ulama se- Banten pagi tadi memadati Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu (19/11). Mereka dengan antusias mengikuti Tapak Karuhun Banten, yang juga sebagai ajang silaturahmi antar perguruan silat se Banten dengan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Ketua pelaksana Tapak Karuhun Banten AKBP Nunung Syaifudin mengatakan, kegiatan silaturahmi ini dihadiri oleh 3000 jawara dan ulama dari berbagai peguron di Provinsi Banten. Mereka di antaranya dari TTKDH, Terumbu, Bandrong, Haji Salam dan peguron lainnya. Ia mengatakan para pendekar dan ulama ini merupakan potensi yang luar biasa yang dimiliki Provinsi Banten. Sebab keberadaan mereka ikut berkontribusi menjaga dan mengamankan wilayah Provinsi Banten.
“Masyarakat Banten harus bangga karena memiliki potensi yang luar biasa ini. Sebab jawara juga sebagai garda terdepan menjaga NKRI. Kita semua siap mengawal pemerintah dalam membangunan Provinsi Banten, kemudian kita juga siap mengawal keamanan di wilayah Provinsi Banten,” kata Nunung. Sementara Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan, jawara dan ulama tidak dapat dipisahkan. Karena dengan perantara jawara dan ulama inilah Indonesia bisa merdeka. Indonesia bisa terbebas dari penjajah.
“Telah dibuktikan dalam kancah perjuangan Republik Indonesia, justru ulama dan pendekarlah yang berani melawan penjajah. Oleh karena itu tidak ada pendekar dan jawara yang mengejar kebatilan, tapi justru pejuang pejuang melawan kebatilan,” katanya. Gubenur yang akrab disapa WH ini mengingatkan, agar para jawara bisa menjaga moralitasnya. Bisa menjadi pengayom masyarakat, berani melawan kebatilan dan menjadi contoh generasi setelahnya.
“Jangan sampai nanti ada cacat moral bagi pendekar, akhirnya ada yang ketangkep mabok mabok, ada yang ketangep narkoba, ya kan? Tidak ada alesan narkoba bagi pendekar. bagi saya bukan pendekar, tapi bocah sableng itu. Pendekar itu punya sikap moralitas yang kokoh dan kuat,” tegas WH. (soe)