Tangerang, Semartara.News – Penjualan Properti residensial masih terus meningkat di 18 kota-kota utama Indonesia salam tahun 2022. Hal tersebut tergambar indeks penjualan properti residensial untuk periode triwulan kedua 2022 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI)
Mengutip Rumahcom, Bisnis properti merupakan salah satu sektor yang tangguh di saat situasi pandemi Covid-19 dan hal itu ditunjukan dengan kinerja bisnis yang relatif baik saat sektor yang lain terkendala. Hal ini juga membuktikan kalau kebutuhan akan produk properti khususnya residensial di Indonesia sangat besar.
Tetap baiknya sektor properti ini tercermin dari survei penjualan properti residensial yang dirilis BI. Menurut data tersebut, penjualan untuk produk properti residensial pada triwulan kedua 2022 kembali meningkat mencapai 15,23 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Penjualan produk residensial atau rumah baru yang dipasarkan perusahaan developer mengalami kontraksi minus 10,11 persen secara tahunan dan itu tercermin di 18 kota Indonesia termasuk wilayah Jabodetabek-Banten yang dihitung satu kawasan,” sebut survei BI sebagaimana dikutip dari laman resminya.
Disisi lain, ada peningkatan penjualan rumah untuk segmen pasar primer yang didorong dari membaiknya seluruh penjualan tipe rumah khususnya tipe rumah besar yang tumbuh hingga 29,86 persen. Peningkatan lainnya disusul oleh rumah kecil dan menengah masing-masing 14,44 persen dan 12,25 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Survei terhadap perusahaan developer juga menyebut, belum optimalnya penjualan properti residensial primer ini disebabkan karena beberapa faktor. Penyebab utamanya karena kenaikan harga bahan bangunan sebesar 21,38 persen, masalah perizinan dan birokrasi 15,06 persen, bunga KPR 11,61 persen, pengenaan uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR 11,81 persen, dan masalah perpajakan.
