Lebak, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkolaborasi untuk memastikan sebaran investasi lebih merata lagi.
Ananta menilai kendati Banten selalu menempati posisi ke-5 dalam realisasi investasi. Namun peningkatan investasi itu tidak merata alias jomplang.
Dia menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Banten sekitar 78,2 % berada di Utara dan 9,2 % di Tengah.
Untuk Penanaman Modal Asing (PMA), di Banten Utara sekitar 22,6 %, kemudian sebagian besar berada di Banten Tengah dengan persentase 75,8.
Sementara di Banten Selatan yaitu Pandeglang dan Lebak terjadi kejomplangan. Karena, PMDN di Selatan hanya 12,6 %. Untuk PMA, lebih parah hanya 1,6%.
“Saya kira butuh adanya kolaborasi dan sinergi antara Pemprov Banten dengan Kementerian Investasi/BKPM untuk mengatasi persoalan pemerataan investasi ini,” kata Ananta Wahana saat Sosialisasi BKPM bertema ‘Konsolidasi dan Sinkronisasi Data Investasi Nasional Tahun Anggaran 2023’, di Hotel Katineung, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu, (18/6/2023).
Menurut Ananta, ketimpangan antar wilayah di Banten bisa cepat diturunkan, apabila investor besar yang berkualitas diberikan kemudahan untuk masuk ke wilayah Banten Selatan.
“Jadi, ini menjadi catatan saya kepada BKPM dan Pemprov Banten agar memastikan penyebaran investasi itu merata,” imbuhnya.
Anggota DPR RI Dapil Banten itu menekankan pentingnya pemerataan sebaran investasi di Banten. Terlebih untuk Kabupaten Lebak yang merupakan wilayah dengan persentase penduduk miskin terbesar kedua di Banten dengan persentase 8,91%.
“Pemerataan ini penting agar masyarakat di wilayah Banten Selatan, khususnya di Lebak juga merasakan dampak positif dari investasi yang masuk,” ujarnya.