Jakarta, – Misteri ledakan Smelter PT IWIP belum lama ini menimbulkan beragam komentar. Insiden ledakan smelter tersebut terjadi di bagian tungku Smelter A, pada Selasa (15/6/2021) sekitar pukul 06.00 WIT.
Sebelumnya, saat insiden, ada enam korban yang dilarikan ke RSUD Chasan Basoeri Ternate. Enam korban tersebut, diantaranya Warna Negara Asing (WNA) dan tiga korban lainnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Halmahera.
Enam korban yang dibawa ke RSUD Chasan Basoeri Ternate terkonfirmasi mengalami luka bakar serius.
Selang beberapa hari, tim semartara.news mencoba melakukan penelusuran terkait insiden ledakan yang terjadi di perusahaan yang bergerak pada industri smelter nikel tersebut.
Seorang tenaga medis, yang tidak mau disebutkan namanya, saat dihubungi tim semartara.news menuturkan, bahwa pada saat insiden, bukan hanya enam korban yang dibawah ke Kota Ternate, ada tiga korban lain yang diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat.
“Ada tiga korban yang di terbangkan ke Jakarta untuk ditangani secara medis, mengingat luka bakarnya diatas 90% dan ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sangat terbatas ” katanya.
Menurutnya, Ketiga korban misteri ledakan smelter PT Iwip tersebut, terdiri dari Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI), para korban mengalami luka bakar sangat serius.
Lebih lanjut, salah satu korban yang dibawa ke Jakarta kemungkinan berperan operator mesin smelter. Ada kemungkinan ledakan smelter terjadi akibat salah komunikasi antara operator mesin dan karyawan lainnya.
“Jika dilihat, tenaga operator mesin tidak bisa berbahasa Indonesia, kamipun mengalami kesulitan saat menangani pasien. Mungkin ini salahsatu faktor penyebabnya,” ungkapnya.
Menurut informasi, Minggu (20/6/2021) salah satu korban yang dibawa ke Jakarta atas nama Arif Yunus, berumur 35 tahun, asal Desa Tadupi, Oba Tengah, Tidore, Maluku Utara, dinyatakan meninggal pukul 01.00 WIB dinihari, pada Minggu (20/6/2021).
Manajemen Humas PT IWIP melalui Deputy Manager Media and Communications, Ibu Agnes Ide Megawati mebenarkan kabar tersebut, dia menyebutkan, dokter di rumah sakit milik salah satu BUMN, secara resmi baru menyatakan pasien meninggal pada pukul 1 dini hari.
Akademisi Muda Sukran Icksan ikut mengomentari insiden ini, menurutnya, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP) harus terbuka terkait insiden ini. Selain itu, pihak pemerintah segera mengevaluasi dan pelajari kembali mekenisme kerja PT. IWIP yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah, sebelum ini terulang kembali.
“Ledakan Smelter PT IWIP adalah potret kinerja perusahaan asing, saya curiga standar kerjanya tidak sesuai UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK), ungkap alumnus Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.