Jakarta, Semartara.News – Meski ditengah pandemi Covid-19, merek busana modest lokal Makaila Haifa tetap optimis dengan merilis koleksi terbaru bertema “HOPE”.
Dilansir dari Antaranews.com, Pendiri Makaila Haifa, Hida membagi cerita perihal inspirasinya dalam menciptakan koleksi busana modest terbaru..
Hida mengatakan, ia mengibaratkan bahwa koleksi “HOPE” adalah bentuk representasi masyarakat akan masa baru yang lebih baik.
“Inspirasi dari kerasnya kehidupan di era pandemi 2020, masa ini banyak membuat orang kehilangan harapan tapi Makaila percaya bahwa pada akhirnya kita semua akan kembali baik sedia kala,” ujar Hida dalam acara #MARKAMARIE “Makaila Haifa: Hope Virtual”, Selasa.
Koleksi “HOPE” dibagi menjadi tiga segmen warna yakni Denim biru, Hitam-Emas dan Putih dengan nuansa pastel, oranye dan hijau.
Bagi Hida, tiap warna memiliki arti terdiri seperti Denim menggambarkan kehidupan tahun 2020 yang penuh tantangan, Hitam dan Emas sebagai harapan yang pudar dan Putih tentang harapan untuk tahun 2021 yang lebih cerah.
“Segmen koleksi Hitam Emas menggambarkan imajinasi di saat orang orang putus harapan. Mereka berandai-andai melakukan sesuatu di masa lalu dan membayangkan masa depan akan memberi titik cerah,” kata Hida.
Koleksi ini memiliki 18 tampilan yang terdiri dari cutting loose, batwing, asimetris, A-line, high waist pants dan wide pants. Sedangkan material yang digunakan Makaila Haifa memilih denim lembut yang nyaman, crepe dengan foil, sifon crepe dengan foil dan printed organza.
Nama Makaila Haifa bisa dibilang pendatang baru, namun telah berhasil menjual produknya hingga Singapura. Makaila Haifa juga pernah menjadi salah satu Top 100 Modest Fashion Founders Fund 2019 yang diadakan oleh BEKRAF (kini Kemenparekraf) dan merupakan salah satu brand yang dibina oleh Franka Soeria yang dikenal sebagai modest fashion expert berskala global.
“Fesyen mengalami cobaan paling hebatnya di 2020, tapi para pelaku fesyen tidak pernah menyerah. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa melewati cobaan ini. Makaila Haifa adalah representasi dari self-resilience brand lokal. Bagi mereka fashion bukanlah hobi, tapi passion yang tak pernah padam,” ujar Franka.
