Final Liga Champions 2020/2021 ini tak hanya menjadi ajang bergengsi dua klub saja. Namun, dua pelatih di masing-masing klub, yakni Pep Guardiola di kubu Manchester City, dan Thomas Tuchel di pihak Chelsea. Pep, sapaan Guardiola, pernah dua kali meraih gelar Juara Liga Champions bersama Barcelona. Setelah itu, pelatih berkepala plontos ini tak pernah lagi merengkuh juara Champions Eropa. Bahkan, sejak di Bayern Munchen, ini adalah Final pertama bagi Pep.
Saat jumpa pers menjelang laga nanti, Guardiola sendiri mengaku dibuat pusing dalam menentukan Skuad utamanya. “Mengerikan. Sungguh malapetaka, jangan jadi manajer seumur hidup,” kata Pep sebagaimana dikutip dari LKBN Antara, Sabtu (29/5/2021).
Meratanya kualitas para pemain City, Pep mengakui bahwa dirinya kemungkinan besar pemain-pemain besar seperti pencetak gol terbanyak Klub, Sergio Aguero, hingga pemain internasional Brazil, Gabriel Jesus akan dibangku cadangkan. “Saya tak punya satu pun kata indah, tetapi saran saya adalah tetap bersama tim karena ada lima pemain pengganti dan hidup memberimu kesempatan lain,” ungkapnya.
“Bekerja lebih keraslah dan mungkin berikutnya Anda yang di sana. Saya sungguh menyesal pada mereka tetapi saya harus jujur, saya kenal mereka dan saya membuat seleksi untuk memenangkan pertandingan ini, tak ada pilihan,” kata dia.
Sedangkan bagi kubu rival, ini merupakan final yang kedua secara beruntun untuk Thomas Tuchel. Tuchel hanya mampu finis sebagai runner up musim lalu, ketika timnya kala itu, PSG, harus mengakui keunggulan Bayern Munchen. Ia tidak pernah menjadi juara Liga tertinggi Eropa ini sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu, untuk mengobati rasa penasaran pelatih berkebangsaan Jerman ini, maka mengalahkan Pep di Porto nanti.
Tuchel sendiri merasa Final Liga Champions ini bukan pertarungan antara dirinya dengan Pep Guardiola. “Saya tak akan pernah menganggap saya melawan Pep, besok nanti kami tidak menghadapi pertandingan tenis. Pep akan menyiapkan timnya dan saya akan menyiapkan tim saya dengan cara sebaik mungkin,” kata dia dalam konferensi pers prapertandingan, yang dikutip dari laman yang sama.
Sejak ditangani mantan pelatih Dortmund itu, Chelsea dua kali berhasil menundukan City, yaitu pada laga semifinal Piala FA dan laga Primier League di Stadion Etihad. Meski begitu, ia tidak mau berandai-andai pada laga final nanti. Sebab, melawan City menurutnya selalu menjadi pertarungan yang berat. “Kami punya dua pengalaman dalam dua kompetisi berbeda melawan City. Dua pertandingan dengan dua lineup berbeda. Selalu berat melawan City, Bayern atau Barcelona ketika Pep yang menukanginya,” kata Tuchel.
“Dia menciptakan keyakinan sangat besar dan keberhasilan serta mentalitas juara yang besar. Mungkin untuk saat ini mereka (City), merupakan tim paling kuat di Eropa, di dunia, dan mereka menciptakan kesenjangan besar dengan kami di liga, tetapi kami menutup kesenjangan itu selama 90 menit di Wembley dan kembali menutup kesenjangan itu di Manchester,” papar Tuchel.
Tuchel memastikan tidak menghadapi krisis cedera, bahkan kiper Edouard Mendy dan gelandang N’Golo Kante sudah masuk berlatih bersama skuad. “Kami punya skuad penuh,” pungkas Tuchel.
Berikut Jadwal Final Liga Champions 2020/2021