Garap bisnis credit scoring, GoTo jaring pendapatan non sumber utama

GoTo jaring pendapatan non sumber utama
GoTo jaring pendapatan non sumber utama (Antaranews)

Nafan juga menilai kehadiran inovasi melalui Tokoscore merupakan langkah jitu perushaan tersebut dalam mempercepat profitabilitas.

Jadi, layanan ICS yang ditawarkan Tokoscore tidak hanya dinikmati GoTo Finansial. Institusi keuangan lain juga dapat menggunakan layanan ini untuk mitigasi risiko Non Performing Loan (NPL).

Daya jangkaunya bukan hanya kepada masyarakat yang sudah masuk radar institusi keuangan formal (bankable) namun juga mampu memberikan data skor untuk masyarakat yang masih dalam kategori unbanked dan underbanked.

“Saya pikir ini merupakan terobosan dari GOTO dan ini aksi korporasi emiten yang mendatangkan manfaat luar biasa kepada masyarakat. Pemerintah pasti juga akan mendukung emiten-emiten yang mendorong inklusi keuangan,” terangnya.

Bagi internal ekosistem perusahaan tersebut, Nafan menambahkan, layanan ICS Tokoscore akan sangat membantu lini bisnis GoTo Financial terutama karena sudah digunakan oleh Findaya untuk layanan produk GoPayLater dan GoModal. Khususnya dalam mendukung aspek prudent bisnis jasa keuangan GoTo.

Nafan melihat GoTo berpeluang menjadi penguasa pasar layanan ICS melalui Tokoscore mengingat ekosistemnya yang kuat dan kemampuan mengoptimalkan big data. Di sisi lain, belum banyak pemain dari layanan sejenis, hanya antara lain Ascore.ai yang berafiliasi dengan Amartha, SkorLife, MyIdScore, dan Fineoz.

“Berbagai produk atau layanan ICS dari Tokoscore diharapkan bisa mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai kapasitas dan karakter calon peminjam guna menyediakan layanan keuangan ke lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan akses ke layanan keuangan,” ujar CEO Tokoscore Herman Widjaja menambahkan.(Sayuti)

Tinggalkan Balasan