Goks! 14 Saham Sawit Ngacir, Harga CPO Bakal ke RM 5.200?

Saham Sawit Ngacir

Jakarta, Semartaranews Saham emiten minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ramai-ramai menghijau pada awal perdagangan hari ini, Senin (7/2). Sejak awal tahun (ytd), harga CPO memang sedang dalam tren menguat.

Berikut kinerja saham-saham CPO, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.19 WIB.

  1. Dharma Satya Nusantara (DSNG), naik +3,60%, ke Rp 575/unit
  2. Triputra Agro Persada (TAPG), +2,96%, ke Rp 695/unit
  3. Eagle High Plantations (BWPT), +2,82%, ke Rp 73/unit
  4. Cisadane Sawit Raya (CSRA), +2,63%, ke Rp 585/unit
  5. Astra Agro Lestari (AALI), +2,31%, ke Rp 9.950/unit
  6. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), +2,08%, ke Rp 980/unit
  7. Salim Ivomas Pratama (SIMP), +1,78%, ke Rp 458/unit
  8. London Sumatra Indonesia (LSIP), +1,61%, ke Rp 1.265/unit
  9. Gozco Plantations (GZCO), +1,49%, ke Rp 68/unit
  10. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), +0,87%, ke Rp 116/unit
  11. Jaya Agra Wattie (JAWA), +0,83%, ke Rp 244/unit
  12. Provident Agro (PALM), +0,71%, ke Rp 710/unit
  13. SMART (SMAR), +0,67%, ke Rp 4.480/unit
  14. Tunas Baru Lampung (TBLA), +0,64%, ke Rp 785/unit

Saham Grup Triputra DSNG memimpin kenaikan 3,60% ke Rp 575/unit, usai turun dalam 3 hari beruntun. Dalam sepekan, saham ini melesat 10,58%.

Setali tiga uang, saham emiten Grup Triputra lainnya TAPG juga terkerek 2,96%. Dalam seminggu belakangan, saham TAPG terapresiasi 10,24%.

Kemudian, saham BWPT dan CSRA juga masing-masing menguat 2,82% dan 2,63%.

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun sepekan, di tengah adanya aksi ambil untung (profit taking) oleh investor. Namun, pekan ini diramal bisa rebound.

Asal tahu saja, selama sepekan lalu, CPO hanya diperdagangkan tiga hari selama minggu lantaran Bursa Malaysia ditutup dari 1 Februari hingga 2 Februari untuk perayaan Tahun Baru Imlek 2022.

Menurut data Refinitiv, per Jumat (4/2), harga CPO di Bursa Malaysia ditutup di level MYR 5.617/ton. Dalam sepekan, harga CPO turun tipis 0,20%. Namun, sejak awal tahun (ytd), harga CPO melesat 19,59%.

Berdasarkan penjelasan dealer minyak sawit David Ng kepada Bernama, Sabtu (5/2), CPO diperkirakan akan diperdagangkan dengan bias naik pada minggu ini.

Namun, pasar CPO akan mengalami aktivitas profit taking seiring reli harga baru-baru ini.

Berkaca pada hal tersebut, David Ng memproyeksikan harga CPO tersebut akan diperdagangkan antara MYR 5.500 dan MYR 5.750/ton minggu depan.

Sementara itu, trader senior minyak sawit Interband Group of Companies Jim Teh mengatakan, kontrak berjangka CPO diperkirakan akan diperdagangkan dalam mode hati-hati alias cautious seiring para pedagang kembali dari liburan Tahun Baru Imlek.

Jim memperkirakan, harga CPO kemungkinan akan berkisar antara MYR 5.200 dan MYR 5.300/ton.

Sebelumnya, menurut Reuters, harga CPO diperkirakan akan tetap stabil karena pelaku pasar menilai dampak dari kebijakan penjualan baru dari Indonesia.

Diketahui, Malaysia, sebagai produsen minyak sawit setelah Indonesia, sedang krisis produksi berkepanjangan karena cuaca dan terbatasnya tenaga kerja.

Pembatasan ekspor dari Indonesia telah mendorong harga CPO unggul dalam enam bulan terakhir dan menjungkirbalikkan pasar minyak nabati global.

 

Mengacu kepada grafik dari Reuters di atas, harga CPO telah memimpin harga minyak nabati global, disusul oleh minyak rapeseed, minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai.

India adalah salah satu destinasi ekspor minyak sawit. Mereka telah meningkatkan pembelian minyak saingan seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari karena harga sawit sangat mahal. Pekan ini, pasar China tutup sepanjang pekan untuk perayaan Imlek, sehingga volume perdagangan secara keseluruhan lebih ringan. Tapi diperkirakan akan meningkat setelah perdagangan China dibuka.

Sementara itu, Ukraina adalah produsen dan eksportir minyak biji bunga matahari. Sehingga ketegangan yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina meningkatkan kecemasan di pasar minyak nabati. Artinya, jika ketegangan berlanjut lebih intense lagi, maka akan berpengaruh kepada ekspor minyak biji bunga matahari. (CNBCIndonesia

Tinggalkan Balasan