Jakarta,Semartara.News – Direktur Sampoerna Elvira Lianita meraih penghargaan Puspa Adi Daya atas kontribusinya dalam mengembangkan SDM unggul yang berdampak terhadap perekonomian nasional. Penghargaan ini diberikan kepada pemimpin perempuan inspiratif yang menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
Elvira menyatakan bahwa penghargaan tersebut mencerminkan komitmen Sampoerna untuk menciptakan nilai dan dampak positif bagi masyarakat. “Sebagai pemimpin perempuan di Sampoerna, saya bangga menjadi bagian dari perusahaan yang menerapkan meritokrasi dan memberikan peluang yang sama bagi setiap karyawan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Elvira bergabung dengan Sampoerna pada 2001 dan telah mengemban berbagai jabatan di bidang regulasi, fiskal, komunikasi perusahaan, perdagangan internasional, dan hubungan eksternal. Sejak 2018, ia menjabat sebagai direktur yang bertanggung jawab atas urusan eksternal Sampoerna. Elvira juga dipercaya sebagai Ketua Komite Keberlanjutan Sampoerna yang bertugas untuk memastikan perusahaan menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Dalam menjalankan bisnis, Sampoerna terus berinovasi untuk menjaga keberlangsungan usaha dan daya saing. Bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), Sampoerna terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Sejak 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari USD 14 miliar untuk riset dan pengembangan, manufaktur, serta komersialisasi dari produk tembakau inovatif bebas asap. Upaya ini didukung oleh lebih dari 1.500 ilmuwan, teknisi, dan staff pendukung kelas dunia, termasuk dari Indonesia.
Pada sisi pengembangan SDM, lanjutnya, komitmen Sampoerna tampak pada dua sisi yakni internal dan eksternal atau bagi mitra bisnis dan masyarakat luas. Sampoerna mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mayoritasnya adalah perempuan, dan banyak di antara mereka adalah tulang punggung keluarga.
Sampoerna juga membantu karyawan meningkatkan karier mereka melalui berbagai program pengembangan kapasitas dan keterampilan. Sebagai contoh Ibu Jarmi yang berlatar belakang pendidikan SD yang awalnya seorang pelinting Sigaret Kretek Tangan (SKT). Melalui program pengembangan, ia berhasil meningkatkan karier menjadi supervisor.
Untuk karyawan yang memasuki purna tugas, Sampoerna memiliki program Holistic Employment for Employability (HOPE). Program ini menawarkan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan, dan telah melatih lebih dari 7.000 karyawan. Melalui program ini, para karyawan Sampoerna dapat menjalani masa pensiun dengan lebih percaya diri dan mandiri.
“Kami percaya bahwa pengembangan SDM yang unggul adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah dan nasional. Pengembangan SDM yang berkelanjutan memungkinkan kami menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat,” ujar Elvira.
Secara eksternal, lanjutnya, Sampoerna melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia” (SUI) memiliki dua program unggulan pemberdayaan UMKM yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat luas.
Pertama, Sampoerna Retail Community (SRC) yang saat ini telah membina lebih dari 250.000 anggota di seluruh Indonesia. Mayoritas anggota SRC adalah perempuan yang berhasil meningkatkan omzet toko kelontong dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
Sejak didirikan pada 2008, SRC tidak hanya memberikan pelatihan dalam mengelola toko kelontong yang baik, tetapi juga mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi melalui ekosistem digital AYO by SRC, yang meningkatkan daya saing toko kelontong.
“Berdasarkan riset tahun 2023, dampak ekonomi SRC sangat signifikan, dengan omzet toko SRC secara keseluruhan mencapai Rp236 triliun per tahun atau setara dengan 11,4% dari total PDB Retail Nasional tahun 2022. Separuh toko SRC juga berhasil membuka lapangan kerja, memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kedua, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang fokus pada menciptakan dan meningkatkan kapasitas wirausaha. Selama lebih dari 17 tahun, SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 97.000 peserta di seluruh Indonesia. Melalui SETC, Sampoerna memberikan pelatihan hard skill dan soft skill di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, kuliner, dan keterampilan lainnya. Selain itu, melalui program business matching dengan berbagai mitra, sejumlah pengusaha UMKM berhasil melakukan ekspor ke mancanegara.
“Efek berganda dari pengembangan SDM unggul ini luar biasa. Sampoerna percaya bahwa bisnis harus memiliki dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat luas,” imbuhnya. (Sayuti/Ril)