Bulan Bung Karno 2021, UNTARA dan Ananta Wahana Gelar Kursus Pancasila

Bulan Bung Karno 2021
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Banten III, ST Ananta Wahana, S.H sambangi kampus Universitas Tangerang Raya (Untara), Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (5/6/2021). (Foto - Semartara News)

Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Dalam Rangka Bulan Bung Karno Juni 2021, Universitas Tangerang Raya (UNTARA) bersama Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ST Ananta Wahana, S.H menggelar Kursus Pancasila yang bertempat di Aula Kampus UNTARA, Sabtu (5/6/2021).

Pada Kesempatan ini, Rektor Universitas Tangerang Raya, Dr. Ir. Mardiyana, M.M menyampaikan terimakasih kepada Bapak Ananta Wahana.

“Sebagai Rektor, saya berterimakasih pada Bapak Ananta Wahana yang telah menyediakan waktu melaksanakan Kursus Pancasila bagi Civitas Akademika UNTARA,” katanya, dalam sambutan.

Menurutnya, di Bulan Bung Karno ini, sebagai lembaga pendidikan, kampus UNTARA berkomitmen melaksanakan dan mengawal Ideologi Bangsa.

“Saya bersama seluruh Civitas Akademika UNTARA berkomitmen menjadikan kampus sebagai benteng Pancasila, khususnya di Tangerang Raya,” ungkap Rektor Mardiyana.

Ananta Wahana dalam Kursus Pancasila menyampaikan, rasa terimakasih yang dalam atas kesediaan waktu dan tempat yang disiapkan.

“Sebagai legislator PDI Perjuangan dapil Banten III, saya sangat terharu. Ini adalah momentum yang sangat luar biasa. Kita semua membicarakan Pancasila di dalam kampus UNTARA. Saya berkeyakinan, mulai hari ini, Tangerang Raya akan menjadi buminya Pancasila,” ungkap Ananta.

Lebih lanjut, dihadapan ratusan mahasiswa, Ananta menilai Kursus Pancasila di Bulan Bung Karno 2021 akan membangkitkan jiwa nasionalisme pemuda atau mahasiswa. Dengan begitu, kata Alumni Presidium GMNI 1989-1992 ini, sikap toleransi antar suku, ras dan agama semakin terbangun di tengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya di Tangerang Raya.

Sebab, ia berpandangan, bahwa Bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup serius, baik dari Internal maupun eksternal.

Dari internal sendiri, kata Politikus senior PDI Perjuangan itu, pelajaran tentang Pancasila dihapus dari kurikulum pendidikan. Akibatnya, hal itu justru akan membawa dampak pada generasi muda untuk melupakan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Sementara di sisi lain, Ideologi-ideologi dari luar semakin menjadi ancaman dari sisi eksternal. Seperti, paham Ekstremisme yang mengatasnamakan Agama, hingga Komunisme.

“Ancaman internal dan eksternal ini merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan. Jika para masyarakat, khususnya kalangan pemuda Mahasiswa bisa memahami dan mengamalkan, bahkan menjiwai nilai-nilai Pancasila, maka dengan sendirinya ancaman Eksternal seperti Ekstremisme dan yang lain akan hilang dengan sendirinya,” jelas Ananta.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan