BI perpanjang kebijakan DP 0 %

Ideal Luncurkan Pembiayaan KPR Secondary Digital
Ilustrasi Perumahan. (Dok Semartara)

Dari seluruh aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah tidak mengetahui seputar biaya-biaya ekstra yang perlu mereka keluarkan saat membeli hunian seperti dinyatakan oleh 17 persen responden sementara 14 persen responden tidak mengetahui seputar aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.

Selanjutnya 14 persen responden tidak mengetahui seputar skema pembiayaan atau program pemerintah yang bisa mereka ambil untuk membeli hunian dan 12 persen responden tidak mengetahui seputar pajak, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), atau Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk hunian yang akan mereka beli nanti.

Sedangkan 9 persen responden tidak mengetahui seputar kemampuan finansial dan persyaratan yang harus mereka penuhi untuk pembiayaan hunian serta 6 persen responden tidak mengetahui seputar cara memilih hunian yang tepat, seperti dari faktor lokasi, harga, tipe, dan lain sebagainya.

“Terlepas dari kurangnya pengetahuan tentang seluruh aspek pembelian hunian, namun infrastruktur tetap menjadi pertimbangan penting responden ketika memilih lokasi rumah. Hasil survei menunjukkan bahwa 4 dari 5 responden akan mempertimbangkan infrastruktur masa depan ketika membuat keputusan pembelian hunian,” kata Marine.

Infrastruktur masa depan yang menjadi pertimbangan responden adalah jalan tol baru dinyatakan oleh 46 persen responden, bus kota oleh 34 persen responden, LRT Jabodetabek oleh 32 persen responden, kereta komuter oleh 32 persen responden dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh 19 persen responden.

Tinggalkan Balasan