Benyamin Sosialisasikan Obat Penambah Darah

SEMARTARA – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel memberikan tablet penambah darah untuk remaja putri siswi SMA/Sederajat di Tangsel.

Pemberian tablet dilakukan di Gedung Graha Widya Bakti, Puspiptek, Setu, Kamis (12/9).

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, menjelaskan, tablet atau obat penambah darah ini merupakan obat yang harus diminum oleh siswi atau remaja perempuan yang ada di Tangsel, ini karena remaja putri rentan terkena anemia atau kekurangan darah. Pemberian tablet ini untuk mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya remaja putrid di Tangsel.

“Salah satu sumber manusia yang cerdas itu kan, harus sehat. Gejala kekurangan darah itu sudah banyak terjadi. Jadi untuk mengingatkan, pemkot mengadakan kampanye minum tablet penambah darah,” kata dia.

Sementara siswa perempuan dipilih sebagai salah satu sasaran yang tepat. Karena perempuan menjadi salah satu kelompok manusia yang memang rentan mengalami kekurangan darah. Apalagi, di masa depan, untuk menjaga jumlah sumber daya yang ada, mereka akan hamil dan melahirkan penerus bangsa.

”Kebanyakan dari siswi perempuan ini menganggap kekurangan darah atau anemia hal biasa. Padahal, ada hal yang harusnya diingatkan. Ya mengantuk, lemas itu sudah jadi gejala. Jadi mereka harus peka, dengan tubuhnya sendiri. Dari kampanye inilah mereka diingatkan,” ujar Benyamin.

Upayanya tidak berhenti pada kampanye saja, tablet penambah darah ini nantinya akan disediakan oleh pemerintah untuk digunakan secara gratis oleh siswa. Pendataan akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Yang nantinya mampu mengcover seluruh kebutuhan tablet yang ada.

Benyamin menegaskan jika berapapun jumlah tablet yang dibutuhkan, pemerintah akan siap menanggungnya. ”Jadi nanti dinas kesehatan data, terus dipasok. Dan disebarkan melalui UKS yang ada di sekolah masing-masing,” kata dia.

Hal tersebut memudahkan siswa untuk mengakses tablet penambah darah ini. ”Jadi, ya tetap di puskesmas disediakan. Tapi, tetap kita datangi siswanya. Di UKS masing-masing, akan lebih mudah. Nggak perlu cari puskesmas karena di sekolah juga sudah ada,” katanya.

Kampanye juga akan terus dilakukan untuk mengdukasi siswa mengenai gejala kekurangan darah dan bagaimana cara penangannya. Serta, apa yang harus dihindari agar tubuh tidak mengalami kekurangan darah.

Tinggalkan Balasan