Jakarta, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana menanyakan kondisi terkini terkait soal isu konflik sosial di Semen Rembang, Jawa Tengah, yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Ananta mempertanyakan soal itu kepada Direktur Utama (Dirut) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (24/5/2022).
“Soal konflik sosial di Rembang ini kan sempat mencuat dan ramai beberapa waktu lalu. Tapi kini berita-beritanya jadi sepi. Bagaimana kondisi terkini Pak, dan bagaimana penanganannya,” tanya Ananta kepada Dirut PT Semen Indonesia, Donny Arsal.
Menurut Ananta, sebagai perusahaan milik pemerintah (BUMN), PT Semen Indonesia hadir untuk negeri ini.
Dan yang mesti harus ditekankan dan salah satu pilar tanggung jawab sosialnya adalah kaitan dengan perlindungan terhadap lingkungan dan masyarakat kecil sekitar pabrik.
“BUMN itu hadir untuk mensejahterakan rakyat. Di sekitar pabrik di Rembang itu kan mayoritas petani. Mereka jangan sampai susah gara-gara ada pabrik semen di sana. Ini soal komitmen ideologis bagi saya, bagaimana wong cilik ini harus tetap dilindungi” ungkap Ananta.
Soal Impor Kertas Kraft
Selanjutnya Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu juga menanyakan soal impor kertas kraft pembungkus semen dari Rusia yang dulu bisa diproduksi anak perusahaan PT Semen Indonesia.
“Awalnya kan ini bisa diproduksi dalam negeri oleh anak perusahaan Semen Indonesia. Bagaimana Pak Dirut bisa menjelaskan ini,” ucap Ananta.