Ananta Wahana melanjutkan, Yang lebih menarik lagi, acara itu diadakan secara gotong royong dengan melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu, Ananta menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama dua BUMN Hutama Karya (HK) dan juga Perum Perhutani.
“Lewat gotong royong, maka peresmian ‘Omah Budaya’ yang baru selesai dibangun, bisa diselenggarakan hari ini, lengkap dengan pentas seni budaya,” ringkasnnya.
HK, tutur Ananta, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), mereka telah berkontribusi terhadap pembangunan komplek Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis. Pembangunan kembali komplek Padepokan ini, juga melibatkan para seniman yang ikut ‘nyambi’ menjadi tukang bangunan.


Sementara Perum Perhutani, jelas Ananta, BUMN tersebut ikut berkontribusi atas terlaksananya acara. Mereka membeagikan paket Bantuan Sosial (Bansos) kepada 250 pekerja seni dan budaya. Pada saat acara, pihak pimpinan Perum Perhutani, Bapak Rusli, beserta para stafnya hadir sejak pagi hari. Tak lupa, mereka juga memberikan langsung paket sembako di atas.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kementerian BUMN, khususnya Hutama Karya (HK) dan Perum Perhutani yang telah ikut bergotong royong, membantu para seniman di Paguyuban Seni Budaya Mbangun Karso,” lanjut Sekretaris Badiklat DPP PDI Perjuangan ini.
Di samping itu, perwakilan dari tokoh seniman, Mbah Suro menyampaikan rasa harunya karena acara itu terselenggara. “Pagelaran Campur Sari, Tari Gambyong, Kuda Lumping, dll, tetap mematuhi protokoler kesehatan. Baik peserta hingga penonton, tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun,” tutur Mbah Suro dalam sambutannya.