Ananta Wahana dan Ponpes Daarul Falahiyah Cisoka Bahas Tantangan Bangsa

Ananta Wahana dan Ponpes Daarul Falahiyah Cisoka Bahas Tantangan Bangsa
Anggota MPR RI Ananta Wahana saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Foto - Ekslusif)

Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Anggota MPR RI Ananta Wahana melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pondok Pesantren Daarul Falahiyah Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (14/4/2021).

Pada Kesempatan ini, Ananta mengajak para santri untuk terus menjaga dan menguatkan nilai-nilai yang terkandung didalam Empat Pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.  

“Di era globalisasi sekarang ini, pastinya tidak sedikit gangguan yang dihadapi Negara Indonesia, terutama lewat media sosial dengan masuknya paham dari luar yang dapat mengancam keutuhan NKRI dan keberagaman yang sudah ada sejak lama,” ungkap Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, dirinya yakin nilai-nilai 4 pilar sudah dipegang oleh para santri, karena telah mendapatkan pelajaran akhlak dari para Kyainya.  Namun, dirinya tetap ingin para santri untuk ikut berperan aktif dalam sosialisasi dan menghadirkan Empat Pilar di tengah masyarakat.

Para Santri di Pondok Pesantren Daarul Falahiyah Cisoka, Kabupaten Tangerang

“Sosialisasi dan penerapan pilar-pilar kebangsaan harus terus dilakukan agar pengaruh-pengaruh buruk dari luar dapat dihalau. Terutama pengaruh-pengaruh yang menyebabkan timbulnya radikalisme dan terorisme,” ujar pria yang duduk di Komisi VI DPR Ini.

Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Falahiyah, KH.Ahmad Imron menjelaskan, bagi para santri NU sikap toleran adalah hal yang wajib dimiliki. Sikap toleran itu penting dimiliki untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. 

KH.Ahmad Imron kemudian mencontohkan, tanpa adanya persatuan dan kesatuan membuat kerajaan besar di Nusantara ini menjadi hancur. Dan hal itu bisa saja terjadi di Indonesia, jika sikap toleran tersebut tidak dimiliki oleh masyarakatnya. Terlebih Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya suku bahasa dan budaya.

“Kurang bagaimana besarnya kerajaan Majapahit, Mataram dan Sriwijaya. Namun akhirnya hancur karena tidak adanya persatuan. Dan itu tidak boleh terjadi pada Indonesia,” tegas KH.Ahmad Imron .

Sementara itu  pembicara dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR, Abraham Garuda Laksono mengaku sangat kagum kepada para pendiri bangsa yang telah mampu merumuskan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, salah satunya melalui Pancasila.

“Walaupun telah dibuat puluhan tahun lalu, namun apa yang terkandung dalam Pancasila hingga saat ini tetap kontekstual di masa modern ini,” ujar anak muda yang akrab disapa Abe ini.  

Untuk itu, dirinya mengajak para santri untuk terus menggali nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai generasi muda kita harus terus memegang teguh nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi negara kita Indonesia yakni Pancasila,” tutup Abe.

Tinggalkan Balasan