Dan ironis sekali jomplang antara utara dan selatan. Di Selatan terdiri wilayah Lebak dan Pandeglang itu jumlah industri hanya 53, sementara di Tangerang terdapat 2800 an industri.
Padahal, lanjut Ananta, di wilayah Selatan Banten itu memiliki sumber daya alam perkebunan yang berlimpah. Namun dikelolanya di wilayah Jabodetabek.
Oleh karenanya, Ananta berharap keterlibatan lebih dari BUMN untuk mngatasi kesenjangan kesejahteraan di wilayah Banten utara dan Selatan.
“Saya kira Pak Menteri bisa menggerakan ribuan triliun aset BUMN untuk menutupi kejomplangan itu. Agar kesejahteraan rakyat di Banten lebih merata lagi,” imbuhnya.
Sementara menanggapi hal itu, Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, ketika ada BUMN yang mempunyai aset di wilayah tersebut. Maka pihaknya terus mensinkronisasikan dengan bentuk kebijakan yang bisa menyeluruh untuk wilayah tersebut.
“Artinya apa, bawa tadi saya sepakat contoh yang di Banten ketika ada pertumbuhan di utara dan selatan dimana ada ketimpangan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Erick, pihaknya memiliki Program Makmur termasuk juga program PNM Mekar untuk ultra mikro dan UMKM yang mengisi di tengah-tengah itu untuk menyeimbangi ketimpangan.
“Selain itu, konektivitas dari kebijakan yang ada di kami dengan yang ada di pemerintah daerah yang harus disinkronkan. Kalau tidak memang ini yang menjadi kendala,” imbuhnya. (TIM)