Banten, Semartara.News — Abraham Garuda Lakosono. Sebuah nama yang diharapkan oleh orang tuanya akan menjadi sosok orang baik, beriman, kuat dan teguh dalam pendirian serta cinta rakyat dan bangsanya.
Abraham akrab dipanggil Abe oleh kawan-kawannya lahir di Tangerang pada 29 Juni 2001. Bungsu dari dua bersaudara dengan drg. Huga Sekar Arum, S.K.G., M.M., M.A.R.S., putra putri dari seorang ayah bernama Ananta Wahana dan ibu Radiati.
Sejak kecil Abraham sudah kelihatan sebagai sosok yang cinta pada kemanusiaan dan peduli pada sesama. Bakat kepemimpinannya muncul saat dia aktif dalam organisasi di sekolah dan mengikuti berbagai kegiatan sosial.
Abraham kecil sangat taat beribadah. Disiplin dan kemandirian tertanam kuat sejak dini dalam keluarga.
Abraham pun tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap kondisi sosial dan berani mengambil tanggung jawab untuk berperan.
Riwayat Pendidikan
Abraham mengenyam pendidikan play group, TK serta SD di Tarakanita Gading Serpong sampai dengan tahun 2013. Melanjutkan ke SMP Negeri 9 Kota Tangerang pada tahun 2013 sampai 2016.
Kemudian ke jenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 8 Kota Tangerang tahun 2016 dan lulus tahun 2018.
Selepas dari SMA, Abraham mengikuti program bea siswa di James Cook University Australia tingkat Pre University pada tahun 2018 hingga 2019.
Lalu pendidikan dilanjutkan di James Cook University Singapura tahun 2019 sampai dengan 2021. Abraham lulus dari kampus Singapura dengan gelar BIT (Bachelor of IT) dalam usia 19 tahun.
Mendirikan Entitas Sosial Budaya dan Ekonomi
Saat badai pandemi melanda pada awal 2020, kehidupan masyarakat sulit dan tertekan. Kegiatan ekonomi lumpuh akibat berbagai aturan pembatasan.
Penggiat seni budaya vakum tak ada job pentas, usaha rakyat kecil pedagang kaki lima dan pelaku UMKM berjualan tak balik modal. Ahirnya bangkrut terlilit hutang.
Abraham pun mengambil peran. Dia mendirikan entitas sosial budaya dan ekonomi yaitu Karang Tumaritis Institute dan Yayasan Sosial Budaya Mbangun Karso untuk menyelamatkan.
Melalui berbagai upaya kolaboratif dengan stakeholder maupun pihak lainnya, usaha rakyat kecil dan UMKM diberdayakan.
Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Badan Standardisasi Nasional atau BSN, dan tenaga ahli di berbagai bidang usaha, baik dari akademisi maupun profesional dilibatkan.
Lebih dari 1000 UMKM dibantu dalam pembuatan sertifikasi seperti NIB, Halal, PIRT, dan SNI. Festival UMKM digelar, berbagai pendidikan dan pelatihan dilakukan, dan urusan tata kelola keuangan serta modal diarahkan.
Hal sama dilakukan kepada penggiat budaya, dalam kondisi mandeg yang menyulitkan itu mereka diselamatkan dari keterpurukan. Yayasan Sosial Budaya Mbangun Karso menjadi tempat bernaung dan berkumpul para penggiat budaya dengan berbagai jenis dan alirannya.
Di sana mereka diberikan ruang seluas-luasnya untuk tetap eksis dan mengekspresikan karyanya. Pentas seni budaya kerap dilakukan, seperti menampilkan Campursari, Barongsai, Liong, Reog Ponorogo, Debus, Tarian, dan Wayang Kulit.
Sementara untuk kegiatan sosial, membantu pasien pra sejahtera untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Melihat kenyataan masyarakat masih banyak yang hidup sulit dan kesusahan, telah melatarbelakangi pilihan Abraham untuk berkiprah di dunia politik sebagai jalur perjuangan.
Ketertarikan Pada Politik
Abraham lahir dari keluarga politisi kental. Dia adalah generasi ketiga dalam keluarga politik. Sang kakek adalah seorang politisi generasi pertama. Pernah jadi wakil rakyat di Sukoharjo dan Solo dari PNI pada zamannya.
Sementara ayahnya yaitu Ananta Wahana ‘generasi tengah’. Tokoh politik berpengaruh di Banten dari PDI Perjuangan, setidaknya lima kali tercatat berkiprah di lembaga wakil rakyat.
Ananta adalah mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Sejak tahun 1985 aktif di PDI yang kemudian menjadi PDI Perjuangan. Sementara sang ibu Radiati juga mantan aktivis yang sama dari keluarga nasionalis marhaenis.
Karenanya Abraham banyak memperoleh nilai penting dan keyakinan politik dari keluarga terutama kakek dan ayahnya.
Ada kewajaran jika sebagai milenial Abraham punya ketertarikan ke dunia politik sejak dini, lantaran terlahir dari keluarga dengan ikatan emosional yang kuat dan sering mendiskusikan urusan kemasyarakatan.
Politik sudah menjadi menu diskusi harian. Sebuah proses sosialisasi politik dalam keluarga.
Berguru Politik
Selepas lulus dari Singapura dan menolak tawaran bekerja di Jepang, Abraham memilih kembali ke Tangerang. Dia bekerja sebagai konsultan IT di sebuah perusahaan Jepang di Tangerang.
Di sela-sela kesibukannya, Abraham mengelola Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis. Padepokan yang diinisiasi sang ayah yaitu Ananta Wahana.
Berdiri sejak 2010, dibangun dengan semangat dan cita-cita menjadi “kebun” tempat persemaian kader-kader nasionalis dan Pancasilais yang unggul.
Tempat belajar kaum muda dan masyarakat umum untuk menempa diri dengan berbagai pelatihan kepemimpinan.
Dari padepokan ini Abraham meperdalam kemampuan dan pengetahuannya soal politik. Selain keluarga menjadi sumber sosialisasi politik paling penting.
Keluarga yang telah menanamkan budaya politik sebagai contoh. Sehingga memiliki keyakinan politik yang mirip walau beda generasi.
Abraham juga belajar tentang Politik, ideologi serta ilmu kehidupan kapada tokoh-tokoh besar yaitu Soetoro SB, Sudaryanto, Didi Soetomo Swapranata, Agus C. Prayitno, dan Zuhairi Misrawi (Gus Mis) yang saat ini menjadi Dubes Tunisia.
Segala hasil bergurunya itu, Abraham pun mengalami metamorfosis politik yang membuatnya semakin matang dalam memahami kehidupan, ideologi dan politik menjadi sebuah pilihan.
Mengikuti Sekolah Partai
Selesai menyerap pelajaran dari para guru politiknya, Abraham menetapkan pilihannya masuk dalam politik praktis melalui PDI Perjuangan dan aktif di Badiklatda DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten.
Abraham mulai mengikuti sekolah partai yaitu Pendidikan Kader Tingkat Pratama (PKP) di Cabang Kota Tangerang dan Pendidikan Kader Tingkat Madya (PKM) di DPD Banten.
Kemudian Pendidikan Kader Tingkat Nasional (PKN) di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Nopember 2021 dan berhasil masuk 5 besar kader nasional angkatan ke 2 tahun 2021.
Untuk memperdalam tentang pemahaman tokoh-tokoh nasional, Abraham mengikuti Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa Angkatan IX di Megawati Institute tahun 2022.
Setelah lulus pendidikan partai, Abraham menjadi pemateri utama ideologi Pancasila dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI. Dia menyampaikan pesan-pesan terutama kepada kaum muda milenial seusianya tentang pentingnya menjaga dan merawat Pancasila.
Sebagai benteng pemersatu bangsa Indonesia, semangat nilai-nilai Pancasila harus tetap menyala di seantero negeri. Jika padam, maka bangsa besar ini hanya tinggal kenangan seperti Yugoslavia.
Daftar Caleg DPRD Banten
Abraham memantapkan diri memilih berkarir di politik. Tepatnya pada Minggu 18 September 2022, mengambil formulir pendaftaran calon legislatif untuk DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kabupaten Tangerang di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang.
Abraham diantar puluhan milenial, tokoh masyarakat, dan tokoh lintas agama. Diiringi lagu “Wakil Rakyat” dan “Pasrah” dari musisi legendaris Iwan Fals yang dibawakan musisi jalanan KPJ Qolbi.
Pada kesempatan itu Abraham menyampaikan pernyataan politiknya bahwa masih ditemukan rakyat hidup dalam kesenjangan dan kesusahan. Mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.
Sebagai generasi muda dia terpanggil untuk membuat pemikiran-pemikiran dan gagasan yang nantinya bisa bermanfaat untuk merubah nasib rakyat.
Maka, melalui kontestasi Pemilu 2024 ini, dia maju untuk menjadi perwakilan rakyat dan memperjuangkannya.
Jika terpilih, Abraham berjanji akan membentuk tim khusus yang menangani pendampingan kesehatan dan pendidikan, menggunakan fungsi budgeting untuk kesejahteraan masyarakat.
Kemudian menjalankan fungsi monitoring untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan APBD dan juga menekan tingkat penyerapan di SKPD, serta menggunakan fungsi legislasi untuk melindungi dan memperjuangkan nasib rakyat melalui peraturan daerah.
Dan setelah melewati kontestasi politik yang ketat, serta proses Pemilu 2024 yang panjang. Akhirnya sosok muda milenial itu berhasil meraih kursi parlemen Banten dalam usia 23 tahun.
Abraham dipilih rakyat menjadi Anggota DPRD Provinsi Banten dari daerah pemilihan atau Dapil Banten 6. (TIM)