SEMARTARA – PDI Perjuangan sangat berbangga atas penyelenggaraan pembukaan Asian Games 2018 dalam kemasan kebudayaan Indonesia yang ditampilkan dengan sangat baik.
“Semua sangat membanggakan, dan berakar kuat pada kebudayaan Indonesia. Suara kebangkitan kebudayaan Indonesia bergema di seluruh Asia, terlebih dengan kejutan tampilan Pak Jokowi yang elegan, menghentak, dan penuh ruang kreativitas yang membuat Indonesia bangga punya sosok presiden visioner, milenial dan penuh gagasan kreatif,” papar Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan.
Tampilan spektakuler pembukaan Asian Games ini, lanjut Hasto, menjadi reinkarnasi semangat ‘Bung Karno’ yang terus mengumandangkan Indonesia sebagai bangsa yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaannya; Indonesia yang hebat dengan sejarahnya; dan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, berdikari, dan bangga akan kebudayaan Indonesia dengan alam rayanya yang begitu Indah, sehingga identitas kebudayaan itulah yang menjadi ciri martabat Indonesia sebagai bangsa besar, bukan milik kebudayaan bangsa lain.
“Terbukti kebudayaan Indonesia begitu berwarna, penuh pesona dan mengekspresikan nilai-nilai kemanusiaan yang begitu kental. Trisakti Bung Karno begitu membumi. Terima kasih kepada Erick Thohir dan Wishnutama Kusubandio sebagai arsitek acara,” ucap Hasto.
“Juga terima kasih untuk sentuhan koreografer dunia Eko Supriyanto dan Denny Malik; pengarah musik Addie MS, dan tampilan memukau Anggun C Sasmi, Via Vallen, Raisha, Ariel, Tulus, Rossa, Candra Khan, Putri Ayu, Kamasean, Edo, Joey Alexander dan lain-lain yang telah menghadirkan Gelora Bung Karno pada karakter sejatinya,” kata Hasto menambahkan.
Menurut dia, pembukaan Asian Games sungguh menjadi energi, untuk kebangkitan kebudayaan Indonesia. Gelora Bung Karno pun nampak hadir kembali dengan seluruh spirit juangnya: menjadi simbol kekuatan ‘the new emerging forces’.
“Kini makin lengkap sebagai mercusuar tampilan kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke; dari Rote sampai Mianggas,” ujarnya.
“Profesiat untuk Pak Jokowi, super top dan tetap mengakar pada jati diri kepribadian bangsa,” imbuhnya. (Tim)