Tangerang, Semartara.News – Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, secara resmi membuka pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Tangerang pada Rabu (18/6/25). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara berbagai pihak dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menekankan bahwa kesehatan ibu dan bayi merupakan fondasi penting untuk membangun generasi yang sehat dan berkualitas. Gerakan ini telah dicanangkan sejak 16 Januari 2014 dan secara resmi dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 441/Kep.246-Huk/2022.
“Gerakan ini dibagi menjadi tiga kelompok kerja utama: peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penguatan sistem rujukan dan akuntabilitas pelayanan, serta pemberdayaan masyarakat,” jelas Bupati Maesyal.
Bupati Maesyal juga menegaskan bahwa gerakan ini memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Ia berharap setiap kelompok kerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengambil berbagai langkah, termasuk melibatkan berbagai komponen dalam Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, untuk meningkatkan komitmen bersama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi,” tambah Bupati Maesyal.
Ia juga memberikan penghargaan kepada seluruh jajaran perangkat daerah, tenaga kesehatan, dan mitra yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang.
“Kita harus terus menjaga semangat kerjasama, gotong royong, dan kolaborasi antar berbagai komponen masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Muchlis, menjelaskan bahwa pertemuan ini berfungsi sebagai sarana untuk monitoring dan evaluasi berkala, serta merumuskan tindak lanjut atas temuan dan kendala yang dihadapi di lapangan.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas hasil rekomendasi audit maternal perinatal 2025 dan rencana tindak lanjut terkait program penyelamatan ibu dan bayi.
“Tujuan pertemuan ini, selain untuk monitoring dan evaluasi, juga untuk menyampaikan program tindak lanjut dari pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Bayi yang akan diadakan pada Oktober 2024,” ungkap dr. Muchlis.
Melalui pertemuan ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang semakin menegaskan komitmennya untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi ibu dan anak, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir.
Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir diharapkan dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan generasi mendatang di Kabupaten Tangerang. (*)