Tangerang, Semartara.News – Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, mendorong penguatan usaha mikro sebagai pilar utama ketahanan ekonomi keluarga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara Temu Usaha Mikro yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro pada Selasa (27/5/25).
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menekankan bahwa Temu Mitra Usaha Mikro 2025 merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kepada pelaku usaha mikro yang telah menjadi mitra UPTD Pengelola Dana Bergulir (PDB).
“Usaha mikro memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian masyarakat. Kami akan terus berupaya agar usaha mikro ini dapat menjadi tulang punggung ketahanan ekonomi keluarga,” ungkap Bupati Maesyal dalam acara yang mengusung tema “Naik Kelas Bersama Mitra, Wujudkan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang yang Unggul dan Inklusif.”
Ia menambahkan bahwa temu mitra ini merupakan kesempatan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha mikro agar mereka dapat tumbuh menjadi pelaku ekonomi yang mandiri dan kompetitif.
“Temu Mitra ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga merupakan momen penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha mikro agar semakin siap menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat,” jelasnya.
Bupati Maesyal menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan yang telah terjalin dengan baik, serta memanfaatkan dana bergulir secara bijak dan disiplin.
“Saya berharap kepercayaan yang telah terjalin ini dapat terus dipelihara melalui pemanfaatan dana bergulir dengan bijak dan disiplin,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Rd Anna Ratna Maemunah, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kemitraan antara UPTD PDB dan mitra usaha mikro.
Ia menekankan pentingnya kepatuhan dalam pengelolaan dan pengembalian dana bergulir agar program ini dapat terus berlanjut dan berkembang.
“Kami ingin menjalin silaturahmi yang lebih erat serta meningkatkan kesadaran mitra bahwa dana bergulir ini adalah bentuk kepercayaan yang harus dikelola secara profesional. Ini bukan sekadar pinjaman, tetapi bagian dari upaya besar untuk membangun ekonomi daerah,” jelas Anna.
Dia juga menambahkan bahwa UPTD PDB sebagai pelaksana kegiatan memperkenalkan pendekatan 5 “K” dalam membangun kepercayaan terhadap pelaku usaha mikro, yaitu: Karakter, Kondisi, Kemampuan, Kapital, dan Kolateral.
“Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kualitas kemitraan serta menjaga perputaran dana bergulir secara sehat dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Acara yang berlangsung selama dua hari, dari 27 hingga 28 Mei 2025, diikuti oleh 225 peserta, termasuk 142 pelaku usaha mikro mitra UPTD PDB dan 3 narasumber. Para peserta akan mendapatkan berbagai materi dari narasumber yang berasal dari lembaga keuangan terkemuka seperti PT. Penjaminan Kredit Daerah Banten, Bank Jabar Banten, dan Bank Syariah Indonesia. (*)