Kota Tangerang, Semartara.News – Dalam debat terakhir Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Ade Sumardi mengatakan program sekolah gratis dari Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Andra Soni-Dimiyati hanya jargon belaka.
Pernyataan itu disampaikan, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menggelar debat terakhir dengan tema ‘Sinergi Pembangunan Daerah dan Pusat dalam rangka Memperkokoh Kesatuan Republik Indonesia’, yang disiarkan langsung salah satu stasiun tv swasta pada Rabu malam (20/11/2024).
Dalam segmen bertanya, menjawab, dan menanggapi antara Paslon, Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Ade Sumardi menyampaikan angka partisipasi sekolah di Banten masih rendah di bawah angka nasional.
Padahal lanjutnya, sekolah gratis sudah ada sejak tahun 2012. Karena itu, Ade mempertanyakan perbedaan program sekolah gratis yang digaung-gaungkan Paslon nomor urut 2 dengan program sebelumnya.
“Wong sekolah gratis sudah ada ko, bedanya apa? Jangan-jangan sekolah gratis yang digaungkan hanya slogan belakan untuk menarik masyarakat saja. Ini tolong dijelaskan biar masyarakat tidak gamang,” tanya Ade.
Menurut Ade, sekolah gratis yang ditawarkan tidak memiliki kejelasan, apalagi ingin mengratiskan sekolah swasta yang notabene biayanya bervariasi.
“Coba kita hitung, anggaran kita (Provinsi Banten) Rp12 triliun,” ujarnya.
“Coba bayangkan, ketika kita menyekolahkan anak kita ke swasta yang biayanya pembangunannya Rp12 juta. Apakah itu mau digratiskan? Apakah anggarannya cukup? Tidak mungkin,” tambahnya.
Ade membandingkan, program Paslon nomor urut 1, Airin-Ade lebih jelas, yakni memberikan subsidi beasiswa kepada sekolah swasta sebanyak yang didapatkan sekolah negeri.
“Kalau di negeri dapat Rp1 juta, maka kita masukan ke rekening orang tuanya Rp1 juta, sebagai biayanya. Jadi ada kejelasan,” terangnya.
Selain itu, tambah Ade, pihaknya juga akan menambah ruang belajar hingga sekolah baru. Termasuk juga, kesejahteraan guru dan staf-staf sekolah, baik sekolah negeri ataupun swasta.
“Soal gratis jangan hanya jargon-jargon belaka, tetapi tidak dihitung dampaknya, harus ada kejelasan, yang nantinya akan menyesatkan ke pemikiran warga,” tandasnya.
Jawaban Paslon nomor urut 2
Menanggapi pertanyaan itu, Calon Wakil Gubernur nomor urut 2, Ahmad Dimiyati Natakusuma mengungkapkan program tersebut berkaitan dengan Millennium Development Goals yaitu Indonesia Emas, yang memerlukan umur emas dengan memiliki kecerdasan.
Baginya, pendidik sangat penting. Sebab itu, Dimiyati ingin anak-anak Banten cerdas, baik memiliki kecerdasan intelektual, emosional hingga beriman dan bertakwa.
Bahkan sambungnya, tidak ada disparitas di mana sekolah negeri gratis, sementara sekolah swasta tidak.
“Yang namanya gratis, kita berlaku untuk negeri dan swasta. Coba Kang Ade cek apakah swasta, madrasah, aliyah, diniyah, apakah gratis atau tidak?” ucap Dimiyati.
Terlebih lagi, Dimiyati mengingatkan bahwa pendidikan adalah pelayanan dasar yang menjadi hak generasi bangsa. Karena itu, dirinya menganggap tega kepada pihak yang tidak mendukung program sekolah gratis.
“Dan, insyaallah, kami berjanji, bersumpah pendidikan gratis Wajar Diknas (wajib belajar pendidikan dasar) 12 tahun berlaku semua,” terangnya.
“Saya berharap masyarakat Banten menyetujui ini semua. Dan ini, kita programkan dari hati, maka pilihan hati Andra Soni-Dimiyati,” imbuhnya.
Sebagai informasi Pilkada serentak akan digelar pada 27 November 2024. Adapun Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi dan nomor urut 2, Andra Soni – Ahmad Dimiyati Natakusuma. (Kahfi/Red)