Kota Tangerang, Semartara.News– Tidak berimbangnya kurikulum yang diberikan oleh para pendidik di sekolah menengah kejuruan (SMK) menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia.
Termasuk di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang (Tangerang Raya), Banten. Padahal SMK itu didirikan untuk menjadi sekolah vokasi yang siap menciptakan anak didiknya menjadi tenaga kerja yang terampil sesuai dengan jurusan.
Hal itu disampaikan Praktisi Pendidikan, Dr Novianty Elizabeth Ayuna SH, M.Pd, menyikapi masih banyaknya pengangguran di Indonesia pada Sabtu sore (24/6/2023) di Dopi Cafe kawasan Perumahan Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Karenanya, kata Novianty yang juga bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI Dapil Banten 3 Partai Perindo, ada yang harus dibenahi di kurikulum pendidikan SMK tersebut,
Salah satunya, kata dia, praktek harus lebih banyak daripada teori, yaitu 70 banding 30 persen, Sehingga ketika siswa SMK tersebut lulus, sudah benar-benar siap dan terampil di bidangnya.
Selain itu, pemilik Sekolah Putra Pertiwi Tangerang Selatan tersebut juga berharap kepada pemerintah agar tidak hanya memperhatikan sekolah negeri dan mengesampingkan sekolah swasta.
“Biasanya bantuan sekolah negeri diberikan secara terus menerus, tapi untuk swasta nyaris tidak ada,” kata dia.