Jakarta, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk lebih memperhatikan UMKM masyarakat Suku Baduy di Provinsi Banten.
Persoalannya, menurut Ananta, usaha rakyat kecil di wilayah adat Suku Baduy itu tumbuh baik, namun masih terkendala akses biaya produksi atau modal dan akses pemasaran.
“Saya kira perlu perhatian lebih dan uluran tangan pemerintah melalui Kemendag untuk membantu UMKM masyarakat adat Baduy agar bisa tumbuh dan berkembang lebih baik lagi,” ungkap Ananta dalam forum rapat kerja (Raker) Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perdagangan, di Gedung Nusantara, Selasa (6/6/2023).
Lebih lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Banten itu menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil kunjungan ke wilayah adat Suku Baduy terdapat kurang lebih 1000 UMKM.
Dengan produksi kerajinan seperti kain tenun, tas jarog dan koja, parang, tenun, madu, dan aksesoris lain seperti gelang.
Semua kerajinan tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan sandang ataupun dijual sebagai cendera mata kepada wisatawan yang berkunjung.
“Namun akses pasar masih terbatas. Bahkan untuk menjual madu saja, mereka harus menjajakan dengan berjalan hingga ratusan kilo jauhnya,” ujar Ananta.
Penanganan Secara Khusus
Lebih tegasnya, Ananta meminta Kemendag hadir untuk memfasilitasi membantu masyarakat adat Suku Baduy dalam mengembangkan usahanya dengan tidak menerapkan aturan-aturan yang menjadi persyaratan tertentu.