Sosialisasi BSN: Pasca Pandemi UMKM di Tangerang Raya Tumbuh Pesat

Sosialisasi BSN Pasca Pandemi UMKM di Tangerang Raya Tumbuh Pesat
Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana saat Sosialisasi Standardisasi Dan Sistem Penilaian Kesesuaian (SPK) Bagi UMKM, Badan Standardisasi Nasional (BSN), bertempat di Hotel Horison GWR Serpong, Kota Tangerang, Banten, Minggu (19/3/2023).

Tangerang, Semartara.News — Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di wialyah Tangerang Raya, Provinsi Banten mengalami pertumbuhan pesat pasca pandemi.

Meski data resmi terkait jumlah pasti UMKM di Tangerang Raya belum ada, namun pertumbuhannya tergambar sebagai berikut:

Di Kabupaten Tangerang, sebelum pandemi jumlah UMKM yaitu 25.918, dan saat ini tumbuh menjadi 59.317 UMKM.

Untuk Kota Tangerang dari jumlah 12.508 UMKM sebelum pandemi, saat ini berjumlah 100.014.

Dan Kota Tangerang Selatan, sebelum pandemi 33.596, sekarang tumbuh menjadi 149.091 UMKM.

Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana menilai laju pertumbuhan sektor usaha kecil itu menunjukan bahwa UMKM menjadi alternatif rakyat untuk bertahan hidup terutama mikro-nya.

“Saat pandemi banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, dan memutuskan membuka usaha. Sehingga tren pertumbuhan sektor UMKM ini menjadi pesat,” ungkap Ananta Wahana saat Sosialisasi Standardisasi Dan Sistem Penilaian Kesesuaian (SPK) Bagi UMKM, Badan Standardisasi Nasional (BSN), bertempat di Hotel Horison GWR Serpong, Kota Tangerang, Banten, Minggu (19/3/2023).

sosialisasi bsn
Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana dan Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi, Dan Biologi, BSN, Agustinus Praba Drijarkara, bersama peserta sosialisasi.

Lebih lanjut, Anggota DPR RI Dapil Banten III itu menjelaskan, bahwa pandemi Covid-19 telah maluluhlantakan perekonomian nasional.

Menurut data BPS tahun 2020, sekitar 84.20 persen pelaku usaha UMKM mengalami penurunan pendapatan. Nilai tersebut dapat diartikan dari 10 pelaku usaha terdapat 8 yang mengalami penurunan pendapatan.

Sektor usaha yang terkena dampak adalah sektor akomodasi dan makan minum yaitu sekitar 92,47 persen.

Saat ini perlahan-lahan Indonesia mampu melewati masa sulit pandemi Covid-19. Kondisi perekonomian nasional menunjukkan tren yang positif.

Tinggalkan Balasan