Lampung, Semartara.News – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menggalakkan Kampanye Keselamatan Berkendara terkait kebijakan larangan kendaraan dengan muatan berlebih atau Over Dimension dan Overload (ODOL) khususnya di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sebagai pintu awal masuk dari JTTS.
Hal tersebut untuk memastikan tertib ODOL pada ruas-ruas tol yang dikelola utamanya di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa kebijakan kendaraan ODOL ini diterapkan dengan menggunakan teknologi Weigh-in-Motion (WIM) dimana dengan alat ini, seluruh kendaraan yang melintas menuju Gerbang Tol (GT) Lematang secara otomatis tertimbang muatan kendaraannya sehingga pada saat proses tapping sudah terdeteksi hasil timbangannya.
“Kendaraan yang didapati overload akan didatangi petugas dan tidak diperbolehkan untuk masuk tol atau diputarbalikkan,” tutur Koentjoro.
Lebih lanjut Dwi juga menambahkan bahwa kebijakan ini digalakkan kembali dalam Menuju Zero ODOL 2023 serta mengurangi jumlah kendaraan ODOL yang melintas. Sejak penerapan WIM pada 2019, tercatat kurang lebih 40 kendaraan ODOL diputarbalikkan setiap bulan-nya di Ruas Bakter.
“Kendaraan yang diputarbalikkan rata-rata kendaraan Golongan II & III. Kendaraan ODOL sangat merugikan banyak pihak, selain rentan terjadi kecelakaan dikarenakan sistem rem yang tidak maksimal dan memiliki blind spot yang besar, kendaraan ODOL juga dapat merusak perkerasan jalan, sehingga kami galakkan terus edukasi terkait ODOL ini agar terus menjaga kualitas jalan tol yang dikelola demi keamanan dan kenyamanan dari pengguna jalan tol,” tambahnya.
Adapun dalam mengantisipasi melintasnya kendaraan ODOL di jalan tol yang dikelola, Hutama Karya juga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Daerah untuk melakukan Razia Kendaraan ODOL di seluruh ruas tol yang dikelola yang belum dipasangkan alat WIM.
“Razia Kendaraan ODOL dilakukan secara berkala di ruas-ruas lainnya, seperti bulan lalu di Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) dan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai (Permai) dan kedepan rencananya juga akan dipasangkan alat WIM di ruas-ruas lainnya juga seperti Jalan Tol Pekanbaru – Dumai yang sudah direncanakan pemasangannya. Terkait dengan Razia kendaraan ODOL ini, kami akan terus bekerjasama dengan dinas perhubungan dan instansi terkait, termasuk aparat penegak hukum agar terus menciptakan jalan tol dengan Zero ODOL.” tutup Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya.
Untuk kondisi lalu lintas saat ini, Hutama karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.
Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.
Selain itu kami terus menghimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.
Segera beristirahat apabila merasa mengantuk di Rest Area terdekat serta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dimanapun berada. Apabila pengguna jalan tol mengalami atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area agar segera melapor ke Call Centre masing-masing Cabang Tol. (Adv)