Kota Tangerang, Semartara.News — Yayasan Padepokan Kebangsaan (PK) Karang Tumaritis berlokasi di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang memberikan bantuan modal bagi UMKM pada acara Festival UMKM dan Kebudayaan Energi Nusantara 2022 di Mal Balekota Tangerang, Banten, Minggu (27/3/2022).
Inisiator Yayasan PK Karang Tumaritis, Ananta Wahana menyampaikan, bahwa bantuan modal diberikan kepada empat pelaku UMKM dengan nilai masing-masing Rp3.000.000 (tiga juta rupiah).
Menurut Ananta, bantuan modal itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam permodalan agar mampu naik kelas.
“Artinya apa, UMKM harus kita support dari berbagai aspek. Termasuk masalah permodalan,” ujar Ananta, yang juga Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu.
Ananta juga menyebut, bahwa peran strategis UMKM dalam pemulihan sektor ekonomi secara nasional lantaran menjadi kekuatan ekonomi rakyat atau wong cilik.
Dia juga menjelaskan, bahwa kebangkitan sektor UMKM dapat berdampak dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Seperti diketahui, sektor ini memang sudah menjadi tulang punggung Tanah Air.
Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun.
“Jadi, sektor bisnis UMKM memiliki peranan terhadap perbaikan ekonomi Indonesia. Terlihat dengan kemampuannya menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen,” ungkap Anggota DPR RI asal Banten III meliputi Tangerang Raya itu.
Mendirikan IKUP
Selain itu, untuk memperkuat kapasitas UMKM khususnya di wilayah Tangerang Raya, Yayasan PK Karang Tumaritis juga mendirikan Institut Kibar UMKM Pancasila (IKUP).
“Sehinnga melalui IKUP itulah, UMKM mendapatkan berbagai aspek penguatan. Agar UMKM menjadi kuat memiliki daya tahan dan daya saing tinggi,” kata Ananta.
Ada tiga hal, menurut Ananta, untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Pertama aspek akses administrasi, yaitu menyangkut kemampuan manajemen dan administrasi usahanya.
Kemudian akses pasar, dengan membuka jaringan pasar lebih luas baik secara offline maupun secara digital atau online.
“Dan terakhir akses permodalan, yakni dengan mempertemukan para pelaku UMKM denga lembaga penyalur modal seperti HIMBARA (Himpunan Bank Negara),” imbuhnya. (Tim)
