Jakarta, Semartara.News – PDI Perjuangan terima tiga penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Hal itu tak lepas dari acara HUT ke-48 partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri di masa pandemi COVID-19 ini.
Tiga penghargaan Rekor MURI yang diberikan pada Senin (18/1/2021) itu, yakni, Pertama, prosesi HUT Partai Politik Secara Daring Dengan Peserta terbanyak. Kedua, Penanaman Pohon Terbanyak Oleh Anggota Partai Politik, dan yang Ketiga, Ulang Tahun Dengan Pembagian Nasi Tumpeng Terbanyak.
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam pidato peringatan HUT ke-48 terkait pembangunan desa berbasis presisi dan akurasi data, menginstruksikan kepada Tiga Pilar Partai untuk merumuskan politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan, agar terwujud pembangunan pedesaan yang demokratis, terukur, terencana, serta tepat sasaran.



“Itulah tugas ideologis kalian. Kemenangan elektoral tidak ada artinya, jika Partai ini tidak memperjuangkan perbaikan kehidupan rakyat melalui keputusan-keputusan politik yang jelas,” kata Megawati melalui zoom meeting dan siaran daring media sosial PDI Perjuangan, Minggu (10/1/2021).
Ketua Umum meminta Tiga Pilar Partai segera menyiapkan Rapat Kerja Nasional. Minimal, mulai dijalankan oleh kepala-kepala daerah dan anggota legislatif Fraksi PDI Perjuangan di semua tingkatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
“Sebagai Ketua Umum Partai, yang membidani dan terus memperjuangkan keberlangsungan Partai, saya ingatkan kepada seluruh kader Partai untuk jangan pernah memunggungi rakyat. Jalankan instruksi ini, jangan jalan sendiri-sendiri, atau semaunya sendiri,” tandas Megawati.
Mega kembali menegaskan, agar kader Partai bergerak dalam satu rampak barisan perjuangan. Militansi dan kesetiaan kader Partai diuji, bukan hanya pada saat Partai terpuruk. Militansi dan kesetiaan kader Partai diuji, justru pada saat menang. Saat menduduki posisi-posisi penting. Saat palu kekuasaan digunakan untuk memutuskan perbaikan kehidupan rakyat, bangsa dan negara, yang sesuai dengan ideologi Pancasila.
“Sadarlah, harapan rakyat dititipkan di pundak kita. Berjuanglah bersama dan untuk rakyat. Perjuangan mewujudkan Pancasila tidak akan pernah ada akhir. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi bangsa ini tidak akan lenyap dalam tempo satu malam,” ucap Ketua Umum.