Berita  

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

Bea Cukai sering kali menjadi korban pencatutan dalam modus penipuan. Penipuan ini memanfaatkan nama Bea Cukai untuk mengelabui masyarakat. Agar terhindar dari penipuan tersebut, masyarakat perlu memahami lima modus utama yang sering digunakan.
Bea Cukai sering kali menjadi korban pencatutan dalam modus penipuan. Penipuan ini memanfaatkan nama Bea Cukai untuk mengelabui masyarakat. Agar terhindar dari penipuan tersebut, masyarakat perlu memahami lima modus utama yang sering digunakan. (Ilustrasi Dalle)

Jakarta, Semartara.News Bea Cukai sering kali menjadi korban pencatutan dalam modus penipuan. Penipuan ini memanfaatkan nama Bea Cukai untuk mengelabui masyarakat. Agar terhindar dari penipuan tersebut, masyarakat perlu memahami lima modus utama yang sering digunakan.

Lima Modus Penipuan Mengatasnamakan Bea Cuka

Modus pertama adalah Online Shop, yang menargetkan pembeli daring. Pelaku menawarkan barang murah melalui toko di media sosial seperti Instagram atau Facebook, padahal toko itu palsu. Pelaku kemudian mengaku sebagai petugas Bea Cukai, meminta korban mentransfer uang agar barang dikirim.

Modus kedua adalah Romansa, yang menyasar korban yang lengah dalam asmara. Pelaku menjanjikan pengiriman barang dan berpura-pura barangnya tertahan oleh Bea Cukai. Korban diminta mentransfer sejumlah uang agar barang bisa dikirimkan.

Modus ketiga adalah Kiriman Diplomatik. Dalam modus ini, pelaku mengklaim adanya pengiriman diplomatik yang tertahan di Bea Cukai. Pelaku kemudian meminta korban mentransfer uang agar barang tersebut dapat dikirim.

Modus keempat adalah Money Laundry, yang menggunakan alasan pengiriman uang tunai dalam jumlah besar. Pelaku mengaku bahwa uang atau barang tersebut tertahan oleh petugas Bea Cukai dan meminta sejumlah uang untuk pengiriman.

Modus terakhir adalah Lelang Palsu. Pelaku menawarkan barang lelang murah melalui media sosial atau pesan berantai, mengaku barang tersebut milik Bea Cukai. Korban kemudian diminta mengirim uang ke rekening pelaku, yang sering kali disamarkan sebagai rekening bendahara lelang.

Langkah Bea Cukai dalam Menangkal Penipuan

Dari modus ini, pelaku biasanya menghubungi korban dengan nomor pribadi, meminta pungutan tidak wajar, dan mengarahkan transfer ke rekening pribadi. Bea Cukai menyarankan masyarakat tetap tenang dan melakukan tiga langkah:

1. Do: Jangan panik.
2. Act: Cek nomor rekening pelaku di cekrekening.id.
3. Check: Hubungi Bea Cukai melalui saluran resmi untuk memastikan informasi.

Bea Cukai menyediakan layanan telepon di 1500225, email di [email protected], serta media sosial di Facebook, Twitter, dan Instagram untuk membantu masyarakat mengenali penipuan. (Sayuti/Ril)

Tinggalkan Balasan