Berita  

Warga Kelapa Dua Keluhkan Suara Berisik Pabrik Baut

SEMARTARA, Tangerang – Warga RT 03/RW 15, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengeluhkan suara bising dari pabrik baut, di Jalan Raya Legok-Karwaci, yang berlokasi di sekitar pemukiman warga tersebut.

Pantauan semartara.com di lokasi sekitar pabrik tersebut, suara mesin potong pelat dan bubut dari balik tembok pabrik pembuatan baut yang terdengar hingga ke dalam rumah warga. Pabrik yang berlokasi ditengah-tengah pemukiman warga tersebut pun tidak memiliki plang identitas perusahaannya, sehingga tidak diketahui pabrik bidang dan lokasi pabriknya.

Muhadi Warga RT 03/RW 05 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, mengatakan bahwa dirinya sangat terganggu, terutama saat malam hari, karena suara pabrik baut ini beroperasi 24 jam.

“Apalagi lokasi di tengah pemukiman, ditambah suara berisik Jalan Raya legok. Jadi, kalau malam suka terganggu lah kalau tidur. Mungkin kedepan harus bisa ada solusi terkait pabrik tersebut,” katanya.

Sementara, Andre warga lainya, mengatakan, terkait suara pabrik tersebut pihaknya meminta solusi kepada pemerintah dalam menangani permasalahan pabrik tersebut.

“Karena pabrik pembuatan baut tersebut selain membuat polusi suara juga membuang limbahnya melalui saluran air kami. Saya harap pemerintah daerah memindah lokasi tersebut karena sangat dekat dengan pemukiman,” tandasnya.

Dirinya juga menduga pabrik tersebut tidak memiliki izin pendirian dan kajian lingkungan. Sehingga menimbulkan permasalahan bagi kami yamg berada disrkitar kami.

“Apalagi sekarang pabrik tersebut beropersi hingga larut malam, bahkan 24 jam. Sedangkan para pemilik rumah membeli rumah di Kabupaten tangerang dengan harapan mendapat hunian yang nyaman dan aman,” paparnya.

Sebagai warga dirinya mengaku berkontribusi bagi Kabupaten Tangerang dalam pembayaran pajak pemukiman dan perkantoran yang tentunya masuk dalam pajak daerah. Sehingga perlu diberi kenyamanan untuk tinggal di Kabupaten Tangerang.

“Kami harap pemerintah dapat turun tangan permasalahan ini, karena kami kira sudah tidak tepat lagi adanya pabrik ditengah-ditengah wilayah pemukimana,” pungkasnya. (Wid)

Tinggalkan Balasan