Berita  

Wapres Minta Khofifah Segera Mutakhirkan Data Kemiskinan Ekstrem

Kemiskinan Ekstrem
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat pengendalian kemiskinan ekstrem di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (30/9/2021). (FOTO - ANTARA/HO-Setwapres)

Jakarta, Semartara.News – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, meminta Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, agar segera memutakhirkan data masyarakat kelompok rumah tangga miskin ekstrem di lima Kabupaten prioritas.

“Saya minta kepada Gubernur dan para Bupati dari Lima Kabupaten prioritas tahun 2021 di Provinsi Jawa Timur untuk dapat segera memastikan data dan informasi kelompok penerima manfaat di tiap-tiap kabupaten,” kata Wapres saat memimpin rapat dengan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, sebagaimana dilansir LKBN Antara, Kamis (30/9/2021).

Kelima Kabupaten yang menjadi daerah prioritas untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem hingga akhir 2021 tersebut, terang Wapres, adalah Lamongan, Bojonegoro, Sumenep, Probolinggo, dan Bangkalan. Setiap Kabupaten akan mendapatkan tambahan anggaran untuk program bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat miskin ekstrem hingga akhir 2021.

“Sehingga upaya untuk membantu percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem tahun 2021 di lima Kabupaten Prioritas tersebut bisa segera diwujudkan,” tukasnya.

Selain pemutakhiran data penerima manfaat bansos miskin ekstrem tersebut, Wapres meminta Gubernur Jatim dan masing-masing Bupati untuk memperbaiki konvergensi program dari Kementerian dan Lembaga Pemerintah nonKementerian (K/L).

Sementara itu, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) per Maret 2020, total penduduk miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas tersebut sebanyak 508.571 jiwa, dengan jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 265.180 rumah tangga.

Rincian jumlah warga miskin ekstrem tersebut adalah di Probolinggo sebanyak 114.250 jiwa atau 9,74 persen, Bojonegoro sebanyak 50.200 jiwa atau 6,05 persen, Lamongan sebanyak 87.620 jiwa atau 7,37 persen, Bangkalan sebanyak 123.490 jiwa atau 12,44 persen, dan Sumenep sebanyak 130.750 jiwa atau 11,98 persen.

Tinggalkan Balasan