Wakil Gubernur Banten Tegaskan Pentingnya Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Artikel ini membahas pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan perannya sebagai dasar negara Indonesia.
Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, saat menyampaikan sambutan dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Pondok Aren, Tangerang Selatan. (Foto: instagram/adpimpro.dokpim)

Kota Tangsel, Semartara.News – Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta dalam konteks berbangsa dan bernegara. Pernyataan ini disampaikan setelah ia menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Anak di Alun-Alun Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Minggu (1/6/2025).

A Dimyati menyatakan bahwa masyarakat seharusnya merasa bangga memiliki Pancasila sebagai landasan utama dan norma dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila sejalan dengan ajaran agama dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa pada sila pertama, Pancasila mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan. Keyakinan ini, jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, akan menjadi pedoman bagi setiap individu untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya, pada sila kedua, terdapat aspek kemanusiaan yang mengedepankan rasa saling menghormati. A Dimyati berpendapat bahwa penerapan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari akan menciptakan keharmonisan dalam hubungan antar tetangga dan dalam bernegara.

Poin ketiga, yaitu Persatuan Indonesia, menunjukkan bahwa Pancasila berfungsi untuk menyatukan seluruh elemen bangsa meskipun terdapat perbedaan. “Ideologi Pancasila menyatukan berbagai perbedaan yang ada,” ujarnya.

Pada poin keempat, A Dimyati menekankan pentingnya sistem demokrasi, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat melalui pemilihan langsung, baik untuk legislatif maupun eksekutif. “Melalui proses demokrasi ini, rakyat Indonesia memilih pemimpin berdasarkan kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan,” tambahnya.

Akhir dari semua ini adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang merupakan cita-cita para pendiri bangsa. “Oleh karena itu, semua poin dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan,” imbuhnya.

Kolonel (Sus) Harianto, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI, juga menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi memiliki nilai dan fungsi yang memungkinkan semua orang hidup rukun dan bersatu. “Pancasila adalah pandangan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara, serta merupakan ideologi bangsa dan perjanjian luhur cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Harianto menambahkan bahwa Pancasila memiliki sejarah panjang dalam proses pendiriannya, dan melalui lima poinnya, semua unsur dengan perbedaan dapat terwadahi. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dipahami secara menyeluruh oleh generasi penerus bangsa. “Pancasila adalah satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan