Jakarta, Semartara.News — Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, bahwa wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global.
Cacar monyet dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat secara global, menurut Tedros lantaran wabah ini harus menjadi perhatian internasional.
“Saya telah memutuskan bahwa wabah #monkeypox global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir AFP, Sabtu (23/7/2022).
Berdasarkan sebuah penelitian terungkap adanya gejala baru dari wabah cacar monyet yang terus menyebar sejak Mei lalu.
Sebuah studi yang diprakarsai oleh Queen Mary University of London dan diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine mencatat total 528 kasus cacar monyet dari 16 negara berbeda.
Studi itu juga menemukan sekitar 98% dari mereka yang terinfeksi adalah pria gay atau biseksual, dan total 41% hidup dengan HIV.
Penyakit cacar ini terutama menyebar melalui kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi.
Kendati demikian, penelitian masih berlangsung untuk menentukan apakah monkeypox menular secara seksual.
“Ini dapat menyerang siapa saja. Kami mengidentifikasi sembilan pria heteroseksual dengan cacar monyet. Kami mendesak kewaspadaan saat memeriksa ruam akut yang tidak biasa pada siapa pun, terutama ketika ruam dikombinasikan dengan gejala sistemik, untuk menghindari diagnosis yang hilang pada orang heteroseksual,” kata studi tersebut, melansir Newsweek, Minggu (24/7/2022).