Berita  

Upaya Pemkot Banjarmasin Bersihkan Sampah Sungai Martapura

Sungai Martapura
Para petugas bersihkan sampah sungai Martapura di bawah jembatan Pangeran Antasari. (Foto - Antara)

Banjarmasin, Semartara.NewsPemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berjuang keras untuk menangani tumpukan sampah di Sungai Martapura, terutama di bawah jembatan Pangeran Antasari dan jembatan Pasar Lama yang menutup jalur transportasi sungai.

Pelaksana harian Wali Kota Banjarmasin, H Mukhyar, sebagaimana dilansir LKBN Antara mengatakan, sampah besar datang ke Sungai Martapura sudah sepekan ini, jumlahnya sangat besar. Sehingga, membuat gundukan besar ranting kayu dan bambu tersangkut di bawah jembatan Pangeran Antasari dan jembatan Pasar Lama.

“Malam tadi kami turunkan petugas untuk membuka pampangan besar itu, karena transportasi sungai tidak bisa melewatinya,” papar Mukhyar, Jumat (12/3/2021).

Pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin ini mengatakan, kondisi sampah di bawah jembatan Pangeran Antasari atau samping pasar Sudimampir, contohnya, hampir 100 persen menutupi permukaan sungai. “Sampahnya kumpulan barang kayu dan ranting, juga sampah macam-macam lainnya, sulit diurai,” ujarnya.

Dia menyatakan, penanganan sampah besar di bawah jembatan itu, terpaksa manual dengan menurunkan selusin petugas kebersihan. Sebab, kapal sapu-sapu yang biasa membersihkan sampah Sungai Martapura tidak mampu untuk menangani sendiri.

Sampah itu yang datang dari hulu sungai karena Sungai Martapura di wilayah Banjarmasin posisinya paling hilir. “Karena besarnya sampah yang datang dan tersangkut di bawah jembatan itu tidak mungkin cepat diangkat, hingga sebagian besar dihanyutkan lagi,” bebernya.

Mukhyar berharap, dengan dilakukan pembersihan tersebut di malam hari, pada siang harinya perairan sudah bersih dari sampah, dan bisa dilalui masyarakat pengguna transportasi sungai. “Kami berharap, besok pagi sudah bisa dilalui untuk transportasi sungai, walaupun belum sepenuhnya bisa dibersihkan, tetapi paling tidak bisa dilalui oleh transportasi sungai,” ujarnya.

Mukhyar mengungkapkan, penanganan sampah besar di Sungai Martapura ini memang rutinitas dilakukan, apabila air sungai cukup tinggi datang dari bagian hulu sungai. “Memang penanganan masalah sampah di Sungai Martapura ini, harus bersinergi dengan semua daerah yang dialiri sungai besar ini, Banjarmasin tidak mampu sendiri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan