Jakarta, Semartara.News – TNI Angkatan Udara mengerahkan sejumlah pesawat untuk membantu korban yang terdampak akibat gempa bumi Magnitudo 6,2 di Majene, Sulawesi Barat, yang terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari.
Kadispenau, Marsma TNI Indan Gilang B, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, mengatakan, sesuai instruksi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kasau, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, memerintahkan untuk memberangkatkan pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
“Ini untuk memastikan situasi dan kondisi daerah yang terdampak bencana alam, dan mengalami kerusakan dari udara,” katanya dikutip dari LKBN Antara, Jumat (15/1/2021).
TNI AU juga menyiagakan pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin, dan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, dan satu pesawat Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja standby SAR Lanud Sultan Hasanuddin.
“Pesawat-pesawat itu untuk dukungan Search dan Rescue (SAR), evakuasi, dan bantuan logistik kepada warga masyarakat yang terdampak bencana,” kata Indan.
Dia menambahkan, bantuan kepada korban gempa itu merupakan wujud dari kehadiran Negara melalui TNI AU pada masyarakat yang tertimpa musibah bencana.
“Sekaligus merupakan pelaksanaan tugas TNI di Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang salah satunya penanggulangan bencana alam,” tuturnya.
Sebelumnya, Gempa Bumi dengan magnitudo 6,2 yang terjadi di wilayah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat pukul 01.28 WIB menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
“Laporan BPBD Mamuju, korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka 24 (orang). Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam siaran pers BNPB.
Menurut dia, bangunan Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan berat akibat gempa yang pusatnya berada di sekitar enam km arah timur laut Majene.
Di Majene, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempa memicu tanah longsor di tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses terputus dan mengakibatkan kerusakan 62 rumah rusak, satu puskesmas, dan bangunan Kantor Danramil Malunda.