Seorang juru bicara TikTok menolak memberikan komentar. Namun, dalam sebuah pernyataan kepada CNN, juru bicara tersebut mengatakan perusahaan berfokus memberikan pengalaman berbelanja yang berharga di negara-negara tempat TikTok Shop saat ini ditawarkan di seluruh Asia Tenggara dan Inggris, yang mencakup menyediakan berbagai fitur produk dan opsi pengiriman kepada para pedagang.
Namun demikian, perusahaan gagal meluncurkan produk e-niaga yang sukses di Inggris, dilaporkan gagal mencapai target penjualan.
Sebagai respon, influencer dan merek berhenti dari skema, dan perusahaan menghentikan rencana untuk menerapkan fitur belanja di seluruh Eropa. Demikian seperti disiarkan Financial Buzz, Rabu (12/10).(Sayuti)