TIDAR Tangsel Rayakan HUT ke-17 dengan Aksi Nyata: 100 Paket Makanan dan 50 Mushaf Al-Qur’an Dibagikan

TIDAR Tangsel rayakan HUT ke-17 dengan membagikan 100 makanan dan 50 mushaf Al-Qur’an ke masjid dan yayasan di Tangsel.
Para kader TIDAR Tangsel berfoto bersama anak-anak Yayasan Budi Bangsa Bintaro usai menyerahkan mushaf Al-Qur’an dalam rangka peringatan HUT ke-17 TIDAR. (Foto: Ist)

Kota Tangsel, Semartara.News — Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat, Pengurus Cabang Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kota Tangerang Selatan melaksanakan kegiatan sosial untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) TIDAR yang ke-17 pada Minggu, 13 Juli 2025. Perayaan kali ini tidak dilakukan dengan cara yang megah, melainkan melalui aksi yang bermakna: membagikan 100 paket makan siang dan 50 mushaf Al-Qur’an kepada dua masjid dan dua yayasan yatim-piatu di Tangerang Selatan.

Mengusung tema “Berbagi untuk Negeri, Bergerak untuk Sesama”, kegiatan ini mencerminkan komitmen TIDAR Tangsel untuk menghadirkan politik yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat, yang tidak hanya berfokus pada kekuasaan, tetapi juga pada kehidupan sehari-hari, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak yatim dan dhuafa.

Peringatan HUT ke-17 ini menandai perjalanan panjang TIDAR Tangsel dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. Alih-alih merayakan dengan pesta, organisasi kepemudaan ini memilih untuk melakukan tindakan nyata yang memberikan manfaat langsung. Setiap paket makanan dan mushaf Al-Qur’an yang dibagikan mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota.

Kegiatan sosial ini melibatkan pengurus dan anggota TIDAR Tangsel secara langsung. Kehadiran mereka di tengah masyarakat, mengunjungi masjid dan yayasan yatim-piatu, bukan hanya simbolis, tetapi juga menunjukkan keinginan untuk lebih dekat dengan realitas sosial dan mendengarkan aspirasi masyarakat.

Ketua Pengurus Cabang TIDAR Tangsel, M. Verza Rafif, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif bersama dari seluruh pengurus dan anggota TIDAR untuk menumbuhkan semangat solidaritas dalam momen ulang tahun organisasi.

“Ini bukan sekadar perayaan ulang tahun. Bagi kami, ini adalah refleksi. Apa arti keberadaan kami sebagai organisasi pemuda? Salah satu jawabannya adalah hadir di tengah masyarakat, memberikan manfaat, dan membawa harapan,” ujarnya, seperti dilansir pada Kamis, 17 Juli 2025.

Aksi solidaritas ini melibatkan sekitar 70 anggota aktif serta seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) TIDAR se-Tangerang Selatan. Mereka bergerak serentak di beberapa lokasi strategis, menunjukkan kekuatan kolaborasi dan semangat kebersamaan yang terorganisir.

Dua masjid yang dikunjungi aktif dalam membina kegiatan keagamaan untuk remaja dan anak-anak, sedangkan dua yayasan yang disambangi merawat dan mendidik puluhan anak yatim serta dhuafa di Tangsel. Melalui kegiatan ini, TIDAR Tangsel tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menanamkan pesan penting tentang kepedulian dan tanggung jawab sosial.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda memiliki kekuatan untuk membawa perubahan. Dengan semangat kebersamaan, hal-hal kecil pun bisa memberikan dampak besar dan menumbuhkan harapan,” tambah Nirwan Dwiputra, Ketua PAC Ciputat Timur yang terlibat langsung di lapangan.

Konsep politik humanis yang diusung oleh TIDAR Tangsel menunjukkan bahwa politik tidak hanya tentang perebutan kekuasaan, tetapi juga tentang bagaimana kebijakan dan tindakan nyata dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembagian bantuan ini adalah contoh konkret bagaimana politik dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata yang berdampak langsung pada kesejahteraan.

Kegiatan pembagian paket makan siang dan Al-Qur’an dilakukan langsung oleh para kader TIDAR Tangsel. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa, terutama saat para relawan menyapa anak-anak yatim dengan senyuman hangat dan perhatian.

Haykal Dzakry Wijaya Putra, Sekretaris Jenderal TIDAR Tangsel, menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi TIDAR sebagai organisasi yang tidak hanya membina pemuda dalam aspek politik, tetapi juga dalam pembangunan karakter dan kepekaan sosial.

“Kami ingin menunjukkan bahwa politik pemuda saat ini bukan hanya soal orasi dan kampanye. Politik harus bisa menyentuh hati, menjadi jalan untuk peduli, memberi, dan menguatkan. Itulah semangat TIDAR Tangsel,” ungkap Haykal.

Ia menambahkan bahwa pembagian Al-Qur’an bukan hanya sekadar bantuan fisik, tetapi juga simbol semangat untuk menanamkan nilai spiritual, akhlak, dan pendidikan agama bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.

Pengurus masjid dan yayasan yatim/piatu yang dikunjungi menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian yang ditunjukkan oleh para pemuda TIDAR Tangsel. Mereka merasa terbantu, bukan hanya karena bantuan yang diberikan, tetapi juga karena perhatian dan kehadiran langsung dari para pemuda tersebut.

“Jarang sekali anak muda zaman sekarang yang mau menyisihkan waktunya untuk datang dan peduli. Ini luar biasa. Kami sangat bersyukur dan berharap TIDAR Tangsel terus menebar manfaat,” ujar salah satu pengasuh yayasan.

Momen ini juga dimanfaatkan untuk berdialog antara kader TIDAR dengan pengelola yayasan dan tokoh masyarakat setempat. Selain menjalin silaturahmi, diskusi tersebut membuka peluang kolaborasi untuk program-program sosial di masa mendatang.

Usia 17 tahun bagi TIDAR bukan sekadar angka. Dalam usia ini, organisasi mulai memasuki fase kedewasaan, di mana konsolidasi, kaderisasi, dan kontribusi sosial menjadi semakin penting. TIDAR Tangsel percaya bahwa pemuda harus mengambil peran yang lebih besar, terutama dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang semakin kompleks.

Ketua PAC TIDAR Ciputat Timur, Nirwan Dwi Putra, juga hadir dan turut mendistribusikan bantuan. Ia menegaskan bahwa PAC yang dipimpinnya siap menjadikan kegiatan semacam ini sebagai rutinitas organisasi.

“Di Ciputat Timur, kami ingin menjadikan TIDAR sebagai wadah yang ramah dan terbuka untuk pemuda. Tak perlu memiliki pengalaman politik sebelumnya, yang penting ada niat untuk belajar, peduli, dan berbuat sesuatu. Politik harus dimulai dari hal-hal seperti ini,” tegas Nirwan. (*)

Tinggalkan Balasan