UMKM  

Teten Masduki: Banpres Produktif Diharapkan Bisa Pulihkan Ekonomi

Jakarta, Semartara.News – Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki memastikan penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sudah tersalurkan 100% atau kepada 9 juta penerima.

Dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Presiden, Teten Masduki mengatakan Kurang dari 2 bulan sejak diluncurkan, program Bantuan Presiden Produktif untuk usaha mikro, per 6 Oktober (2020) sudah 100%. Program ini dari survei ADB (Asian Development Bank) dianggap paling tepat dan paling diminta pelaku usaha mikro yang terdampak. Rabu, (7/10/2020).

Teten menambahkan program Banpres Produktif bisa cepat terserap berkat dukungan berbagai pihak seperti Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Koperasi, Pemerintah Daerah juga kementerian/lembaga yang banyak melakukan program pendampingan UMKM.

“Jadi, minggu ini pun kita sudah mulai menyalurkan untuk 3 juta (Usaha Mikro) berikutnya,” kata Teten.

Program ini diharapkan dapat membantu untuk memulihkan ekonomi. Untuk anggaranya, Teten menyebut sudah di terima dari Kementerian Keuangan, serta penyalurannya akan memfokuskan pada aspek pemerataan antar daerah, ketepatan, sasaran dan kecepatan.

“Jadi ini tepat dengan ditambah 3 juta berikutnya. Tentu kami berharap pada pelaku UMKM dengan modal kerja ini bisa membantu bertahan di masa pandemi,” ujarnya.

Bantuan ini melalui proses validasi data yang cukup ketat, bagi yang belum mendapatkan Banpres Produktif, Teten menghimbau untuk mendaftarkan diri ke dinas koperasi dan UMKM setempat atau lembaga pengusul lainnya termasuk koperasi.

Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama, Budi Gunadi Sadikin Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) menyampaikan realisasi penyaluran bantuan naik cukup signifikan dihitung dari Juli hingga September atau tutup kuartal 3. Secara total penyaluran bantuan dana PEN sudah mencapai Rp318,5 triliun dari total Pagu Rp695,2 triliun yang sudah disalurkan sejak Juli 2020.

“Pada Juli lalu, bantuan yang disalurkan sebesar Rp117,39 triliun dan berhasil menaikkan menjadi Rp268,49 triliun. Jadi sekitar 2 bulan kita bekerja,” jelas Budi.

Peningkatan penyaluran bantuan itu yang paling besar berada pada program perlindungan sosial dan program UMKM.

Rinciannya pada Juli hingga September, program Perlindungan Sosial terealisasi 77,01%, penyalurannya pada Juli sebesar Rp77,58 triliun dan pada September Rp157,03 triliun dari Pagu Rp203,90 triliun. Program UMKM realisasinya 68,72%, pada Juli Rp32,51 triliun pada September Rp84,85 triliun dari Pagu Rp123,47 triliun.

Program Sektoral K/L dan Pemda realisasinya 25,08% pada Juli tersalurkan Rp7,30 triliun dan September Rp26,62 triliun dari Pagu Rp106,11 triliun. Sementara program Pembiayaan Korporasi realisasinya masih 0,00% atau hingga akhir September atau kuartal 3 masih Rp0 tersalurkan dari Pagu Rp53,60 triliun.

Budi juha menyatakan untuk pembiayaan sektor korporasi, program itu akan disalurkan secara besar-besaran mulai Oktober ini atau pada kuartal 4 hingga Desember mendatang.

“Khusus untuk pembiayaan korporasi yang masih 0% dan ini sifatnya besar-besar, artinya sekaligus akan masuk. Diharapkan pada kuartal keempat sebagian besar akan cair. Kami berusaha keras sampai akhir tahun 2020 seluruh dana PEN bisa kita salurkan,” jelas Budi.

Tinggalkan Balasan