Labuan Bajo, Semartara.News – Sejumlah pembangunan sarana dan prasarana pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ditinjau Presiden Joko Widodo, Kamis (1/10/2020).
Pada kesempatan itu, orang nomer satu di Indonesia ini memastikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) perencanaan serta pengerjaan tersebut berjalan sesuai target penyelesaian, dimana sebagian besar dilaksanakan tahun 2020, sisanya tahun 2021.
“Hari ini saya meninjau sekaligus mengontrol dimulainya penataan kawasan wisata Labuan Bajo. Di sini memang dibangun titik-titik kawasan yang telah kita tentukan dan direncanakan sejak tahun 2019 serta pekerjaannya telah dimulai, seperti di Goa Batu Cermin ini yang sudah selesai 49%,” kata Presiden Jokowi.
Penataan Goa Batu Cermin, kata Jokowi, meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti ampiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal. Selain itu, fasilitas yang juga dibangun adalah trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet.
Untuk pengerjaan program itu Jokowi juga menekankan pentingnya penggunaan material lokal, seperti batu alam dan andesit untuk pengerjaan prasarana dan sarana. Selain penggunaan bahan lokal, Jokowi juga meminta rekanan melibatkan masyarakat setempat sebagai pekerja yang dilaksanakan denhan skema Padat Karya Tunai (PKT).
Seperti diketahui, penataan Goa Batu Cermin ini dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT Ditjen Cipta Karya mulai 16 Maret 2020. PT Karya Shinta Manarito ditunjuk sebagai pelaksana proyek yang bernilai Rp 29,83 miliar.
Goa Batu Cermin merupakan destinasi wisata “perut bumi” dengan pesona batu karang yang berkilau seperti cermin karena terkena sinar matahari. Diharapkan dengan penataan kawasan ini Goa Batu Cermin dapat menjadi destinasi wisata favorit baru di NTT selain Pulau Komodo dan Labuan Bajo.
Presiden Jokowi yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat juga meninjau Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina – Bukit Pramuka Zona 5 (Kampung Ujung). Zona ini merupakan pengembangan dari kawasan wisata kuliner Kampung Ujung yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada TA 2017-2018. Penataan kawasan Zona 5 ini meliputi Promenade Kampung Ujung dan pusat kuliner.
Jalan Soekarno-Hatta bawah juga dalam proses pengerjaan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Direktorat Jenderal Bina Marga, yang meliputi trotoar pedestrian, lansekap jalan, drainase dan box utilitas dan pengaspalan nya.
“Pelabuhan peti kemas lama akan kita rombak dan dipindahkan ke pelabuhan baru di Wae Kelambu. Kita harap Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina – Bukit Pramuka Zona 5 (serta zona 1, 2 dan 3 yang merupakan Pelabuhan lama) dapat selesai pada akhir 2021,” ujar Jokowi.
Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina – Bukit Pramuka terbagi menjadi lima zona, yakni Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), Zona 5 Kampung Ujung. Zona 1 dan 2 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dengan anggaran sebesar Rp 109,6 miliar. Sementara Zona 3 dan 5 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan anggaran sebesar Rp 285,1 miliar.
Penataan kawasan KSPN Labuan Bajo yang dilakukan Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pariwisata, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja dan mendatangkan devisa.
Selain Presiden Jokowi dan Seskab Pramono Anung, turut hadir pula Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Cipta Karya Danis Sumadilaga, Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang Esthi Marsono, Arsitek Yori Antar, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT Muktar Napitupulu, Kepala BPPW NTT Herman Tobo, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja (*)