Berita  

Teknologi Pertanian Jaga Desa Kejagung Bisa Dongkrak Produksi Bawang-Cabai di Banten

Inovasi teknologi Jaga Desa Kejagung tingkatkan produksi bawang-cabai di Banten, dukung swasembada pangan dengan kolaborasi strategis
Peluncuran program Jaga Desa Kejagung di Desa Sarakan, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Rabu, 24 Juni 2025. (Foto: Ist)

Tangerang, Semartara.News – Di tengah hamparan hijau yang subur di Banten, sebuah inovasi pertanian yang menjanjikan sedang digulirkan. Program Jaga Desa yang diusung oleh Kejaksaan Agung RI berpotensi besar untuk meningkatkan produksi bawang dan cabai, dua komoditas penting yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan di wilayah ini. Dengan memanfaatkan teknologi modern, program ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil pertanian dan mendukung swasembada pangan yang semakin mendesak.

Kolaborasi Empat Kabupaten untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Empat kabupaten di Banten—Tangerang, Serang, Pandeglang, dan Lebak—bersatu dalam sebuah sinergi yang kuat untuk mewujudkan swasembada pangan. Pada Rabu, 25 Juni 2025, di Tanah Kas Desa (TKD) Sarakan, Kecamatan Sepatan, penandatanganan MoU pola tanam inovatif dilakukan dengan melibatkan PT PASKOMNAS Indonesia, PT Pupuk Indonesia, dan Telkom University. Acara ini dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, M. Yandri Susanto, Gubernur Banten, Andra Soni, serta Jaksa Agung Muda Intelijen, Prof. Reda Mantovani, yang menjadi inisiator program ini. Kehadiran seluruh Forkopimda kabupaten terkait menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengakselerasi ketahanan pangan berbasis teknologi.

Smart Farming dan Pola Tanam Modern untuk Stabilisasi Harga

Mengacu pada Permenpan No 46 Tahun 2019, inisiatif ini berfokus pada hortikultura strategis, termasuk bawang merah, bawang putih, dan cabai. Program ini mengintegrasikan berbagai teknologi canggih, seperti:

  • Teknologi AI dari Telkom University yang membantu dalam analisis data pertanian.
  • Pemetaan pasar digital oleh PT PASKOMNAS untuk memudahkan distribusi produk.
  • Pupuk presisi dari PT Pupuk Indonesia yang memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang tepat.
  • Mekanisasi pertanian yang didukung oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi kerja.

Dampak Langsung untuk Masyarakat

Di lahan percontohan seluas 15.000 m² di Desa Sarakan, petani mulai merasakan dampak positif dari program ini. Produk pertanian kini dapat dihilirkan langsung ke UMKM melalui sistem grosir digital, yang tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga membantu mengendalikan inflasi dengan stabilisasi pasokan komoditas. “Ini adalah langkah revolusioner di mana smart farming bertemu local wisdom untuk kedaulatan pangan,” tegas Bupati Tangerang, Drs. Moch. Maesyal Rasyid, dengan semangat.

Hasil yang Diharapkan

Program ini diharapkan dapat:

🔹 Meningkatkan produktivitas komoditas strategis hingga 40%
🔹 Menyerap tenaga kerja di desa-desa
🔹 Menjadi model replikasi nasional untuk daerah lain

📌 Fakta Kunci: Program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah poin ke-2 (swasembada pangan) dan SDGs Desa no 2 (tanpa kelaparan).

Peta Jalan Implementasi

PihakKontribusi
PemdaPenyediaan lahan + alat mesin pertanian
PT PASKOMNASJaringan pasar & logistik
Pupuk IndonesiaNutrisi tanaman berbasis IoT
Telkom UniversityRobotik & prediksi cuaca berbasis AI

Tahap Selanjutnya:

  • Pelatihan petani pada Juli-Agustus 2025
  • Ekspansi 500 hektar fase I di empat kabupaten
  • Integrasi dengan aplikasi e-warung BUMDes. (*)

Tinggalkan Balasan