Kota Tangsel, Semartara.News — Ratusan peserta Taekwondo dari tiga provinsi telah berpartisipasi dalam Piala Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) di GOR Stand Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengungkapkan bahwa kejuaraan Taekwondo ini diikuti oleh sekitar 800 peserta dari tiga provinsi. Ia menilai bahwa acara ini memiliki skala nasional, mengingat antusiasme dari tiga provinsi yang berpartisipasi.
“Ini adalah kejuaraan besar yang memperebutkan Piala Walikota Tangsel 2025, dan dihadiri oleh peserta dari provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Tadi dilaporkan bahwa jumlah pesertanya lebih dari 800,” kata Benyamin pada Minggu, 1 Juni 2025.
“Kejuaraan ini bisa dibilang berskala nasional. Saya berharap tahun depan akan lebih besar lagi, baik dari segi jumlah peserta maupun provinsi yang ikut serta, serta atlet-atlet dari berbagai kelas,” tambahnya.
Benyamin menyatakan kebanggaannya sebagai tuan rumah dalam kejuaraan nasional ini. Ia percaya bahwa kehadiran atlet dari berbagai daerah menunjukkan semangat kebersamaan, persaudaraan, dan kompetisi yang sehat dalam dunia olahraga, khususnya Taekwondo.
“Kejuaraan ini bukan hanya sekadar pertandingan untuk menentukan siapa yang terbaik. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk membentuk karakter generasi muda kita, generasi yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki semangat yang tangguh, kejujuran dalam bertindak, dan keberanian dalam bersikap. Semangat ini sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan menjadi bekal penting untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa olahraga Taekwondo telah terbukti menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan kedisiplinan, membentuk kepemimpinan, dan memperkuat daya juang. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong pembinaan olahraga sejak usia dini.
“Melalui acara seperti ini, kami berharap akan lahir atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama daerah, bahkan mengibarkan bendera merah putih di pentas dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PBTI Tangsel, Bambang Noertjahjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 800 peserta dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Bambang mengungkapkan bahwa ada beberapa perbedaan antara kegiatan tahun ini dan tahun sebelumnya. Tahun lalu, mereka tidak melakukan deklarasi terbuka seperti yang dilakukan sekarang.
“Tahun lalu kami tidak melakukan deklarasi terbuka seperti saat ini. Meskipun persiapan kami minim, kami tetap berani melangkah maju. Respons dari klub-klub di Tangsel dan provinsi sekitar sangat luar biasa,” ujar Bambang.
Kejuaraan ini bertujuan untuk menjadi acuan bagi atlet dalam mengukur prestasi mereka, serta ingin menjadikan acara ini sebagai salah satu yang dinantikan oleh semua klub Taekwondo. Terlebih, Bambang menambahkan, hadiah yang ditawarkan pada kejuaraan kali ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
“Taekwondo bukan hanya tentang bertanding, tetapi juga tentang membentuk jiwa yang sportif dan sehat,” tambahnya. (*)