Tangerang, Semartara.News — Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya menekan angka HIV/AIDS dengan memperkuat sistem data yang akurat dan terintegrasi. Melalui kegiatan Validasi Data HIV yang digelar oleh KPA Kabupaten Tangerang bersama Dinas Kesehatan dan Yayasan Cita Andaru Bersama (YCAB), proses peninjauan dan penyelarasan data dilakukan secara menyeluruh di Hotel Vega Gading Serpong, Selasa, 28 Oktober 2025.
Data Akurat untuk Penanganan Efektif
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Puskesmas, rumah sakit, dan pendamping lapangan ini dibuka oleh Yosi Sepriani Purba dari Dinkes Kabupaten Tangerang. Ia menegaskan pentingnya validasi data agar setiap kasus HIV terlapor secara tepat.
“Kami ingin memastikan semua data sesuai antara layanan dan pendamping, karena data yang akurat menjadi dasar intervensi yang efektif,” tegasnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Reza Mintarsih dari YCAB, yang menilai kolaborasi ini sebagai langkah maju dalam penguatan sistem informasi kesehatan.
“Harapannya, ke depan tidak ada lagi perbedaan data antara pendamping Andaru, SIHA, dan SIM Dinkes,” ujarnya.
Verifikasi Lapangan dan Kolaborasi Data
Sesi validasi data dipandu oleh Eko Dermawan dari KPA Kabupaten Tangerang. Peserta dibagi menjadi kelompok wilayah untuk melakukan verifikasi silang antara laporan layanan kesehatan dan catatan pendamping. Mereka juga meninjau status pengobatan serta keberlanjutan terapi ARV bagi ODHIV.
Diskusi berlangsung intens. Setiap temuan ketidaksesuaian langsung diklarifikasi di tempat, menunjukkan komitmen bersama terhadap akurasi dan transparansi data. Pendamping lapangan turut memberikan laporan langsung mengenai kondisi riil pasien di lapangan.
Wujud Nyata Komitmen Bersama
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan foto seluruh peserta, menandai semangat kolaborasi yang kuat antara KPA, Dinkes, dan YCAB.
Melalui validasi ini, Kabupaten Tangerang mempertegas komitmennya untuk menjadikan data sebagai dasar kebijakan, memastikan tidak ada satu pun ODHIV yang terlewat dari layanan kesehatan, serta memperkuat sistem penanggulangan HIV/AIDS yang lebih efektif dan berkeadilan. (*)
