Talk Show Jambore Perpustakaan: Meningkatkan Budaya Baca di Kabupaten Tangerang

SEMARTARA, Tangerang (28/9) – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang menggelar acara Talks Show bertajuk “Meningkatkan Budaya Baca di Kabupaten Tangerang”, Kamis (28/9). Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Jambore Perpustakaan Kabupaten Tangerang yang digelar mulai Kamis 28 hingga Sabtu 30 September 2017.

Talk Show yang dipandu moderator Widi Hatmoko, Pimpinan Redaksi berita online semartara.com ini, menghadirkan narasumber Dosen Untirta sekaligus Ketua Umum PP Forum TBM Banten Periode 2015-2020 serta Ketua Geng Motor Literasi, Firman Venayaksa: Kapolresta Tangerang AKBP H.M. Sabilul Alief; Kepala Perpustakaan Nasional Deni Kurniadi; Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang Yusrizal; serta Kang Maman (Notulen) ILK Trans7.

Bicara soal perpustakaan ini, Kapolresta Tangerang AKBP H.M. Sabilul Alief mengungkapkan, saat ini pihaknya juga ikut andil dalam meningkatkan minat baca di masyarakat. Dalam hal ini, selain membuat perpustakaan atau ruang baca di Mapolresta Tangerang serta dunia literasi, pihaknya juga membuat berbagai program polisi humanis.

“Alhamdulillah niat tulus Polresta Tangerang mengampanyekan budaya membaca disambut apresiasi yang luar biasa. Kami bangga dan tersanjung karena niat baik kami dibalas apresiasi. Kami pun percaya, apresiasi yang kami terima adalah anugerah Tuhan,” ujar Sabilul.

Sementara, Firman Venayaksa yang saat ini mengelola Geng Motor Literasi mengaku sudah memiliki sekitar 100 anggota yang tersebar di 8 kota/kabupaten se-Banten. Ia mengakui, dalam melakukan gerakan literasi, membumikan budaya membaca kepada masyarakat ini bukan lah hal yang mudah. Karena, selain pesatnya teknologi yang banyak mempengaruhi generasi muda lebih mencintai game serta aplikasi yang bersifat hiburan, minimnya pemahaman masyarakat kerap menjadi ‘miss’ dalam mengkampanyekan budaya membaca tersebut.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu ketika Geng Motor Literasi menggelar buku menggunakan motor literasi di salah satu kompleks perumahan di wilayah Kabupaten Tangerang, diusir oleh petugas keamanan, karena dikira pedagang kaki lima. Ketika berkali-kali para pejuang literasi ini menjelaskan jika gerakan mereka adalah gerakan sosial, namun tidak dihiraukan, malah diusir sampai ke kampung-kampung.

“Ini adalah kurangnya pemahaman, dan terjadi miss di masyarakat. Dan ini juga menjadi salah satu tantangan kami,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, Yusrizal mengungkapkan, gerakan literasi untuk meningkatkan minat baca di masyarakat, tidak hanya tugas pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, ia berharap, seluruh elemen masyarakat ikut andil dalam melakukan gerakan literasi, meningkatkan minat baca di masyarakat.  (Yansopi)

Baca juga:

  1. Gabungan Elemen Masyarakat Deklarasi Dukung Perppu Nomor 2 Tahun 2017
  2. Ribuan Massa FPI Kabupaten Tangerang Tak Jadi Ikuti Aksi 299
  3. Ratusan Buruh Geruduk Gedung Bupati Tangerang