UMKM dan Peran Digitalisasi
Jakarta, Semartara.News – Digitalisasi membuka peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pasar. Studi oleh Lazada Indonesia dan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi UMKM, terutama dalam menciptakan dan mendapatkan talenta digital.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, dari total 66 juta UMKM di Indonesia, 22,81 juta telah melakukan digitalisasi melalui eCommerce. Namun, mayoritas UMKM, sekitar 98,68%, masuk dalam kategori usaha mikro. Hal ini menunjukkan kebutuhan besar akan dukungan untuk meningkatkan daya saing mereka.
Sayangnya, pelaku UMKM sering terbentur tingginya biaya dalam proses perekrutan dan pelatihan talenta digital. Akibatnya, banyak pelaku usaha tidak mampu memanfaatkan teknologi digital secara optimal.
Komitmen Lazada dalam Mendukung UMKM
Lazada Indonesia hadir sebagai katalis untuk membantu UMKM menghadapi tantangan digitalisasi. Melalui program Lazada University, para pelaku UMKM mendapatkan akses gratis ke sumber informasi dan pelatihan online. Fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka di dunia eCommerce.
Selain itu, Lazada juga meluncurkan program LazStar Trainer. Program ini melibatkan pelatih bersertifikat yang membantu para penjual menguasai strategi pemasaran digital dan meningkatkan performa toko mereka. Kompetisi seperti Lazada Next Top Seller juga menjadi motivasi tambahan bagi penjual baru.
Tantangan Lain dalam Digitalisasi UMKM
Studi CIPS dan Lazada menunjukkan berbagai tantangan lainnya. Sebanyak 48,21% UMKM mengaku kesulitan menjangkau konsumen lebih luas. Hambatan lain mencakup biaya logistik yang mahal (37,50%), keterbatasan keterampilan pemasaran digital (30,36%), serta akses teknologi dan permodalan yang kurang memadai.
Kebutuhan Indonesia terhadap talenta digital juga sangat tinggi. Menurut Kemenkominfo, negara ini memerlukan tambahan 9 juta talenta digital hingga 2030. Dengan rata-rata kebutuhan 600 ribu talenta per tahun, kontribusi sektor swasta menjadi penting untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
Kolaborasi untuk Masa Depan Digital UMKM
CEO CIPS, Anton Rizki, menegaskan pentingnya keterlibatan eCommerce dalam menciptakan kurikulum pelatihan yang relevan. Lazada berkomitmen terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna menciptakan ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Melalui berbagai inisiatif dan inovasi, Lazada berharap dapat mempercepat digitalisasi UMKM. Talenta digital yang kuat menjadi kunci bagi UMKM untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. (Sayuti/Antara)