Jakarta, Semartara.News – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memperkuat sistem keamanan data dan sektor pelayanannya.
Sebagai penyelenggara Program JKN yang mengelola kepesertaan lebih dari 249,6 juta jiwa penduduk Indonesia, BPJS Kesehatan memiliki jutaan data transaksi layanan JKN.
Guna meningkatkan keamanan informasi data tersebut, BPJS Kesehatan berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memperkuat fungsi dan tugas Security Incident Response Team (SIRT).
“Di era transformasi digital, data yang kita miliki layaknya tambang emas. Hal ini juga berlaku di BPJS Kesehatan. Sejak tahun 2019, kami telah memiliki SIRT yang bertugas untuk mengidentifikasi dan merespon keamanan data di lingkungan BPJS Kesehatan. Untuk memperkuat fungsinya, tahun 2022 BSSN telah mengasistensi dan menerima SIRT BPJS Kesehatan sebagai bagian dari Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Nasional di bawah komando BSSN,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dikutip dari Antaranews.
Ghufron juga mengungkapkan, transformasi digital BPJS Kesehatan membawa perubahan besar di sektor layanan kesehatan Indonesia. Ia pun menceritakan pada masa awal pandemi Covid-19, keberadaan Aplikasi P-Care yang sejak lama digunakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan, telah membantu mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
“BPJS Kesehatan punya mitra FKTP lebih dari 23 ribu yang sudah familiar menggunakan P-Care. Ini sangat membantu percepatan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Saat itu, kita berkejaran dengan waktu, kalau dikembangkan aplikasi lain seperti milik UNICEF, maka mengenalkannya saja kepada 23 ribu FKTP itu tentu akan memakan waktu lagi. Akhirnya diputuskan pakai P-Care saja yang sudah familiar. UNICEF bahkan sampai mengapresiasi hal tersebut,” kata Ghufron.