Banten, Semartara.News – Anggota Komisi VI DPR RI, St Ananta Wahana SH, mengingatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero, untuk menjaga Image sebagai Bank milik “Wong Cilik”. Pernyataan tersebut disampaikan, saat dirinya melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke Banten dengan Bank BUMN tersebut.
Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, dirinya menemui konstituennya, dan sering kali mendapat keluhan tentang BRI. Mulai dari peyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), hingga penagihan dari pihak BRI kepada keluarga nasabah atau Debitur yang telah meninggal dunia.
Untuk diketahui saja, Ananta Wahana merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, yang mewakili Daerah Pilihan (Dapil) Banten III, di mana, dapil tersebut meliputi Tangerang Raya. Yaitu, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tengerang Selatan.
Untuk penyaluran BPUM, Dia menjelaskan, sistem pencairan di setiap Wilayah di Dapilnya berbeda-beda. Dalam kondisi ini, Ananta menilai, bahwa pihak BRI seperti tidak punya standar yang jelas. Karena, bagi Presidium GMNI Periode 1989-1991 ini, jika sudah ada datanya, pihak Bank tidak perlu berbelit-beli untuk membagikan. Sebab, hal itu menyangkut kepentingan orang miskin.
“Kita juga tidak tahu seperti apa standar penyalurannya, karena ada yang namanya pawang hujan itu dapat, tapi pengusaha gorengan malah justru persyaratannya njlimet. Ngurus Rp2,4 juta, tapi ngurusnya bisa sampai tiga hari,” kata Ananta, Senin (25/1/2021).
Ananta Wahana juga menyayangkan, adanya petugas BRI yang melakukan penagihan terhadap keluarga nasabah yang sudah meninggal. Mirisnya, petugas tersebut bahkan sampai memberikan peringatan. Padahal, Isteri dan keluarga yang ditinggalkan itu, sedang kesulitan ekonomi, apalagi di tangah pandemi COVID-19.
“BRI harus menjaga image sebagai Bank-nya Wong Cilik, Bank-nya Wong Ndeso. Dan ketika saya menemui konstituen, ini ada keluhan bahwa BRI meneror, menagih ke keluarga nasabah, debitur yang sudah meninggal sekitar setahun yang lalu,” terang Pria kelahiran 28 April 1966 ini.
Meski demikian, Ia memberi apresiasi tinggi terhadap program CSR yang dikeluarkan BRI terhadap konstituen di dapilnya. Hanya saja, Dia meminta agar program tersebut lebih dimaksimalkan.
Sementara itu, menanggapi soal adanya penagihan terhadap keluarga nasabah atau debitur yang sudah meninggal, Agus Noorsanto, selaku Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN, menjelaskan, pihaknya akan melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Karena, kata Agus, pihaknya baru menerima laporan hari ini terkait hal itu.
“Pada prinsipnya, sebetulnya kita melakukan sesuai fungsi masing-masing, petugas dan lain sebagainya. Saya kira ini perlu didalami, seperti apa sih. Apakah ini kesalah pahaman atau apa. Tapi akan kami dalami. Karena saya belum tahu, baru dapat, jadi akan kami dalami dulu,” kata Agus Noorsanto singkat.